Tittle: I Love You My Super Idol Im Jae Bum Part 3/End
Theme : Romance, Comedy
Author : Widia Apriyanti
*Annyeonghaseo!!
Ini adalah part terakhir dari FF saya I LOVE YOU MY SUPER IDOL IM JAE BUM! Sekaligus FF Chapter pertama saya yang selesai!
Saya sangat berterima kasih pada reader-reader sekalian yang sudah bersedia membaca FF saya yang sangat nggak jelas ini.
Bagi yang belum membaca part 1 & 2 bisa kalian cari di page ini.
Cast:
Jang Young Ah. or You
TTL : Seoul, 10 April *hohoho pakek tanggal lahir author gak apa2 ya? Ganti sama tgl lahir kamu juga gpp
Hobi : Nggak punya hobi khusus kecuali baca komik/ majalah, nonton drama dan denger music
Hal yang tidak disukai : Im Jae Bum
Hal yang di sukai : Im Jae Bum juga hehehe
Hal yang di takuti : Hantu
Warna favorite : Semua suka, khusunya Pink Rose, White dan Hitam
Makanan favorite : Semua suka! Hohoho
Karakter : Baik, Jago berkelahi, Pintar, Jaim, Agak angkuh, Polos, Tidak suka di atur dan sifatnya suka berubah-ubah.
Fakta:
*Fans fanatic dari JB JJ Project.
*Anak seorang pengusaha dekorasi terbesar di Asia.
*Putri tunggal
*Paling geli sama kodok dan cicak
*Suka musim dingin.
TTL : Seoul, 10 April *hohoho pakek tanggal lahir author gak apa2 ya? Ganti sama tgl lahir kamu juga gpp
Hobi : Nggak punya hobi khusus kecuali baca komik/ majalah, nonton drama dan denger music
Hal yang tidak disukai : Im Jae Bum
Hal yang di sukai : Im Jae Bum juga hehehe
Hal yang di takuti : Hantu
Warna favorite : Semua suka, khusunya Pink Rose, White dan Hitam
Makanan favorite : Semua suka! Hohoho
Karakter : Baik, Jago berkelahi, Pintar, Jaim, Agak angkuh, Polos, Tidak suka di atur dan sifatnya suka berubah-ubah.
Fakta:
*Fans fanatic dari JB JJ Project.
*Anak seorang pengusaha dekorasi terbesar di Asia.
*Putri tunggal
*Paling geli sama kodok dan cicak
*Suka musim dingin.
Im Jae Bum. or JB
TTL : Seoul, 6 Januari *Asli lohh*
Hobi : Mempermainkan Jang Young Ah nan chagia~~ ohoho #Young Ah Say : Ya!!!!”#
Hal yang di sukai : Semuanya suka terutama Jang Young Ah.
Hal yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
Hal yang di takuti : Tendangan Young Ah
Warna favorite : Semua suka
Makanan favorite : Semua suka
Karakter : Genius, Baik, Agak Narsis, Suka menjahili Young Ah.
Fakta:
*Ngefans sama Junho 2PM
*Anak seorang pengusaha kain terbesar di Asia dan Eropa
*Putra tunggal
*Suka musim semi
TTL : Seoul, 6 Januari *Asli lohh*
Hobi : Mempermainkan Jang Young Ah nan chagia~~ ohoho #Young Ah Say : Ya!!!!”#
Hal yang di sukai : Semuanya suka terutama Jang Young Ah.
Hal yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
Hal yang di takuti : Tendangan Young Ah
Warna favorite : Semua suka
Makanan favorite : Semua suka
Karakter : Genius, Baik, Agak Narsis, Suka menjahili Young Ah.
Fakta:
*Ngefans sama Junho 2PM
*Anak seorang pengusaha kain terbesar di Asia dan Eropa
*Putra tunggal
*Suka musim semi
----------------FLASHBACK PART 2-------------
Karena
bosan JB pun mengeluarkan PSP-nya dan mulai bermain game. Hal itu pun menarik
perhantian Young Ah lalu mendekatkan kepalanya ke PSP JB.
“Ya!!
Jauhkah kepalamu! Aku tidak bisa melihatnya pabo!!”
“Aishhh!! Ini permainan
apa? Pinjami aku!! Ne? Ne? Ne?”Ucap Young Ah sambil mengguncang-guncangkan
lengan JB.
“Ya! Hentikan! Aku tidak
bisa berkonsentrasi!”Ucap JB agak berteriak.
“Pinjami aku Jae Bum!!
Jebal!!”Ucap Young Ah masih mengguncang-guncangkan lengan JB.
“Shireo!!! Aku baru saja
memainkannya!!”Ucap JB.
“Aishh!! Jinjja!!! Joha!
Kalau kau kalah aku yang akan memainkannya, eotte??”
“Ne ne… Terserah
padamu!”Ucap JB sambil tetap melihat ke layar PSP-nya. Young Ah pun mendekatkan
kepalanya ke JB untuk melihat apa yang dilihat oleh JB.
“Itu! Itu!!”Ucap Young Ah
sedikit berteriak di sebelah telinga JB.
“Aishh!! Kau ini neomu
paboya!!”Lanjut Young Ah lagi. JB pun merasa terganggu karena teriakan-teriakan
Young Ah.
“Ya! Diam!!”Bentak JB lalu
menoleh ke arah Young Ah. Wajah mereka sangat dekat dan mereka hanya diam
menatap mata orang di depannya. Tidak lama kemudian terdengar suara Game Over
dari PSP JB dan hal itu pun memalingkan pandangan keduanya.
“O!
Game Over…”Ucap JB canggung.
“Hmm.. Ne… Kau benar…
Kemarikan! Giliranku…”Ucap Young Ah tidak kalah canggung lalu mengambil PSP
dari tangan JB. JB pun hanya menatap Young Ah sebentar lalu memalingkannya ke
luar jendela.
--------FlashBack Part 2-------
---------------PART 3 START------------
@3 Jam Kemudian
Akhirnya
mereka sudah sampai di tempat camping. Appa Young Ah, JB dan appa JB langsung
memasang tenda. Sedangkan Young Ah, eommanya dan eomma JB sedang menyiapkan
makan siang.
“Selesai!!”Ucap
JB setengah berteriak.
“Ya! Ayo makan
siang!”Teriak Young Ah.
“Ne ne…”Jawab JB lalu
berjalan mendekati Young Ah.
“Ige mwoya?”Tanya JB
ketika melihat semangkuk penuh makanan berwarna merah menyala.
“Itu sup”Jawab Young Ah.
“Sup? Sepertinya pedas
sekali”Ucap JB sambil mengernyitkan hidungnya.
“Tidak pedas. Coba ini”Ucap
Young Ah sambil menyuapi JB dengan sesendok penuh sup.
“Hmm… Enaakkk….”Ucap JB
lalu mengambil sendok yang ada di tangan Young Ah dan mengambil sesendok sup lagi.
“Ya! Nanti anjumma dan
ajusshi tidak kebagian!”Ucap Young Ah sambil memukul lengan JB.
“Aishhh… Ne ne….”Jawab JB
lalu menggigit sendok yang di pegangnya tadi. Orang tua JB dan Young Ah hanya
tertawa melihat tingkah anak-anaknya itu.
“Hahaha… Gwenchana Young
Ah… Biarkan dia memakan masakanmu.”Ucap eomma JB.
“Mwo? Ini
masakannya??”Tanya JB sambil menunjuk ke arah Young Ah.
“Memangnya kau kira siapa
hah??”Ucap Young Ah.
“Neo??”Tanya JB lagi.
“Wae??”Ucap Young Ah balik
bertanya.
“Anni… Berikan aku satu
mangkuk!”Ucap JB.
“Aishh….”Gumam Young
Ah lalu mengambilkan satu mangkuk sup
untuk JB.
“Ini! Kau harus
menghabisakannya karena-----“Ucapan
Young Ah di potong oleh JB.
“Kau tidak suka kalau
masakanmu ada sisanya kan? Arrasseo….”Ucap JB.
“Ne….”Jawab Young Ah. JB
pun mengambil semangkuk sup yang di pegang Young Ah lalu pergi ke dekat tenda.
“Young Ah. Ini
makanlah…”Ucap eomma JB sambil memberikan semangkuk sup berwarna merah.
“Ahh… Ne… Kamshamnida
anjumma…”Ucap Young Ah sambil tersenyum lalu mencari tempat untuk makan.
Akhirnya Young Ah memilih untuk makan di bawah sebuah pohon yang cukup besar.
Young Ah makan sambil terus memperhatikan JB yang ada di depan tenda. Tiba-tiba
JB melihat ke arah Young Ah dan memiringkan kepalanya kemudian tersenyum. Young Ah pun menjadi salah tingkah karena ketahuan sedang memperhatikan
JB dan langsung menundukkan kepalanya. Ketika sedang melihat ke bawah. Young Ah
tidak sengaja melihat ke arah mangkuk supnya yang ternyata telah kosong dari
tadi.
“O?!
Habis??”Gumam Young Ah. Dan ketika Young Ah berusaha berdiri tiba-tiba JB
berada di depannya dan membuat Young Ah terjatuh ke tanah.
“Aww!!!
Appo~~”Ucap Young Ah.
“Hahahahahaha”Seketika
tawa JB meledak ketika melihat calon istrinya itu terjatuh.
“YA!!!”Teriak Young Ah
sambil mendongakkan kepalanya ke atas untuk melihat JB.
“Hahaha… Mian…
Gwenchana??”Tanya JB lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Young Ah. Ketika
Young Ah menaruh tangannya di telapak tangan JB, JB langsung menariknya dan
jarak mereka pun sangat dekat.
“Ya!
Jae Bum! Minggir!”Ucap Young Ah setengah berteriak. Tapi JB tidak mau
menyingkir.
“Minggir!!”Bentak Young Ah
lalu mendorong JB. JB pun jatuh ke tanah.
“Ya!!!”Teriak JB.
“O! Mian!!
Gwenchana??!!”Ucap Young Ah lalu berusaha mengangkat tubuh JB. Tapi JB malah
menarik Young Ah hingga jatuh di atasnya. Tentu saja Young Ah kaget dan
langsung berdiri. Wajahnya sudah sangat merah. Setelah berdiri Young Ah pun
langsung pergi meninggalkan JB yang masih tergeletak di tanah.
“HAHHAAHAHAHAHA”Tawa JB
pun meledak melihat ekspresi Young Ah tadi.
@MALAMNYA
JB baru
saja selesai menyalakan api unggun untuk menghangatkan suasana.
“Ah!
Ne! Kita lakukan sekarang saja acara utamanya!”Ucap appa JB.
“Ne?”Tanya Young Ah dan JB
berbarengan.
“Kau benar!”Jawab appa
Young Ah.
“Acara apa eomma?”Tanya JB
pada eommanya.
“Pertunangan kalian…”Jawab
eomma JB.
“Ooo…”Ucap JB dan Young Ah
berbarengan.
“Ne??!!!”Ucap Young Ah
setengah berteriak setelah sadar apa yang di ucapkan eomma JB tadi.
*Acara pertunangannya
di skip aja yah. Soalnya author nggak tau acara tunangan itu gimana.
“Hmm…
Cogiyo… Geunde, kenapa tidak ada cincinnya?”Tanya Young Ah karena dari tadi dia
tidak diberikan apapun oleh JB.
“Ini maksudmu?”Tanya JB
sambil menunjukkan sebuah cincin yang tergantung di kalung*maksudnya
accessories kalungnya itu cincin*
“Kalung??”Tanya Young Ah.
“Jae Bum-ssi! Cepat
pakaikan!”Ucap eomma Young Ah.
“Ne ne”Jawab JB lalu
memakaikan kalung itu ke Young Ah.
“Tidak ada kisseu??”Tanya
appa Young Ah.
“Ne?”Tanya JB dan Young Ah
berbarengan.
“Wae? Kau tidak mau Jae
Bum?”Tanya appa JB.
“Sudahlah…. Mungkin dia
malu…”Ucap eomma Young Ah.
“Malu? Memangnya kenapa?
Nantikan mereka juga akan menikah.”
“Itu benar Jae Bum-ssi!
Kalian pasti pernah melakukannya kan? Kali ini kalian hanya perlu melakukannya
di depan kami.”Ucap appa Young Ah.
“Appa!!!”Ucap Young Ah
setengah berteriak.
“Hmm… Itu, ajusshi...
Sebenarnya kami belum pernah berciuman.”Ucap JB jujur.
“Mwo?? Belum pernah??!!
Wae??”Ucap eomma JB.
“Aishh… Jang Young Ah…
Pasti kau tidak mengizinkannya ya?”Tanya eomma Young Ah.
“Itu …..”Ucap Young Ah
setengah berbisik.
“Ne! Dia tidak
mengizinkanku untuk mengkisseunya anjumma!”Ucap JB.
“Ya!!”Ucap Young Ah lalu
memukul lengan JB.
“Wae?? Itu benarkan??”Ucap
JB.
“Waeyeo Young Ah? Kenapa
kau tidak mau?”Tanya appa Young Ah.
“Katanya dia baru akan
mengizinkanku mengkisseunya kalau kami sudah menikah.”Jelas JB.
“Setelah menikah??”Tanya
appa JB dan appa Young Ah berbarengan.
“Omo! Kau kejam sekali
Young Ah. Tega sekali kau membuat JB menunggu untuk first kiss nya.”Ucap eomma
JB.
“Eomma!!!”Teriak JB karena
satu lagi rahasianya terbongkar oleh eommanya sendiri.”
“First Kiss?? Jadi kau
belum pernah….”Young Ah menggantungkan ucapannya lalu tertawa terbahak-bahak.
“Ya!! Hentikan!!”Teriak
JB. Beberapa detik kemudian Young Ah pun berhasil mengontrol dirinya.
“Mianata….”Ucap Young Ah
sambil menahan tawa yang siap meledak kapan saja.
“Aishh… Jinjja… Kau
sendiri juga belum pernah berciuman kan?”Ucap JB.
“Ne. Tapi kau telah
mengambil Poppo (Ciuman dipipi) pertamaku.”Jawab Young Ah.
“Ne?”Ucap eomma dan appa
JB berbarengan.
“Ne ajusshi! Anjumma! Dia
mencuri poppo pertamaku. Padahalkan itu untuk calon suamiku.”
“Tapi aku kan calon
suamimu paboya!”Ucap JB sambil mendorong kepala Young Ah dengan jari telunjuknya.
“Ah iya! Aku lupa!!”Ucap
Young Ah dengan wajah polosnya.
“YA!!”Teriak JB. Young Ah
pun tertawa geli melihat reaksi JB ketika Young Ah pura-pura lupa kalau JB itu
calon suaminya. Dan tiba-tiba saja Young Ah menarik tangan JB hingga tinggi JB
sama rata dengannya kemudian Young Ah mencium pipi JB. Sontak hal itu
mengagetkan semua orang disana kecuali Young Ah.
“O!!”Teriak orang tua JB
& Young Ah berbarengan. Dan tertawa lepas tidak lama kemudian. Young
melakukannya kira-kira selama 5 detik. Ketika Young Ah melepaskan ciumannya, JB
pun memegang pipinya. Wajah JB sudah merah bagaikan tomat sedangkan Young Ah
hanya tersenyum malu di sebelah JB.
Entah
kenapa Young Ah tidak bisa tidur. Jadi Young Ah memutuskan untuk keluar dari
mobil van dan menghirup udara malam yang dingin. Young Ah pun mengeluarkan
kalung yang masuk ke dalam bajunya.
“Cincin
apa ini? Kenapa transparan?”Gumam Young Ah sambil melihat ke arah cincin
pertunangannya itu.
“Itu terbuat dari Kristal
pabo!”Tiba-tiba JB datang lalu duduk di sebelah Young Ah.
“Kenapa kau ada disini?”Tanya
Young Ah.
“Aku melihat kau sedang
duduk disini sendirian. Jadi aku---“Ucapan JB di potong oleh Young Ah.
“Ara ara….”Potong Young
Ah.
“Geunde… Kenapa cincin ini
polos sekali? Tidak ada ukiran atau hiasan apapun.”Tanya Young Ah.
“Siapa bilang tidak ada?”Ucap
JB.
“Lihat baik-baik! Jangan
lihat luarnya saja. Tapi lihat juga dalamnya.”Lanjut JB.
“Didalam??”Tanya Young Ah
lalu melihat ke bagian dalam cincinnya.
“O!! Ada sesuatu
disini!”Ucap Young Ah.
“I…mm…. Jae…. Bum….”Gumam
Young Ah ketika membaca sebuah tulisan berwarna perak yang hampir tidak
terlihat itu.
“Im Jae Bum?? Ini kan
namamu…”Ucap Young Ah.
“Memangnya kau kira siapa
lagi hah?”
“Aku kira Shin Won
Ho”Jawab Young Ah.
“Mwo??”Ucap JB setengah
berteriak.
“Ne! Sekarang aku fans nya
Shin Won Ho! Wekkk!”Ucap Young Ah sambil menjulurkan lidahnya.
“Kau ini benar-benar fans
yang tidak setia!”Ucap JB.
“Ani… Aku masih menjadi
fansmu kok! Begini urutannya : 1.JB, 2.Shin Won Ho, 3.IU,4.Wooyoung, 5.Nchkhun,
6.Junho dan seterusnya.”Ucap Young Ah.
“Aishh… Fandom mu banyak
sekali… Tapi kau tidak boleh mengubah posisiku ne?”Ucap YoungAh.
“Arrasseo arrasseo…”Jawab
Young Ah.
“Geunde, kenapa cincinnya
dijadikan kalung seperti ini?”Tanya Young Ah.
“Memangnya kau mau memakai
cincin disekolah?”Ucap JB balik bertanya.
“Ah… Benar juga… Kalau aku
pakai cincinnya pasti banyak yang bertanya kenapa aku memakainya.”Ucap Young
Ah.
“Ah! Ne! Punyamu
mana?”Tanya Young Ah.
“Wae??”Ucap JB.
“Aku ingin melihatnya… Ne?
ne? ne?”Ucap Young Ah.
“Aishh… Tidak semudah itu…”Ucap
JB.
“Ne?”Tanya Young Ah
singkat. JB pun menunjuk ke pipinya.
“Poppo?? Shireo!!”Ucap
Young Ah.
“Ya sudah kalau tidak
mau”Ucap JB. Dan tidak beberapa lama kemudian Young Ah pun mengecup singkat
pipi JB.
“Mana??”Tanya Young Ah.
“Kenapa sebentar sekali?”Ucap
JB tidak puas terhadap ciuman Young Ah yang kurang dari 2 detik itu.
“Aishh kau ini!!”Ucap
Young Ah setengah berteriak.
“Hahaha… Ne ne… Ini!”Ucap
JB lalu menunjukkan cincin miliknya.
“O! Namaku!”Ucap Young Ah
ketika melihat namanya tertulis disana.
“He?? Jadi kau hanya ingin
melihat namamu saja?”Tanya JB.
“Geureom! Memangnya apa
lagi…”Ucap Young Ah.
“Hmm… Dasar… Tapi apakah
kau tau alasannya aku memilihkan cincin Kristal transparan yang sangat polos
untukmu?”Tanya JB.
“Jadi kau yang
memilihkannya untukku?”Ucap Young Ah balik bertanya.
“Memangnya kau kira
siapa?”
“Aku kira appaku. Hehehe…
Ngomong-ngomong, artinya apa?”Tanya Young Ah.
“Ini melambangkan
hatimu.”Ucap JB.
“Ne?”Tanya Young Ah.
“Aku sengaja memesan
cincin yang polos tanpa ada hiasan apapun karena itu melambangkan sifat dan
hatimu yang neomu neomu neomu super polos! Dan… Namaku yang menjadi
satu-satunya hiasan di cincin itu melambangkan di hatimu itu hanya ada aku.
Arrasseo?”
“Woahh… Aku tidak tau
kalau tuan muda Im ini sangat romantis… Aku jadi terpesona… Hehehe”Ucap Young Ah.
“Kau tidak tau seberapa
romantisnya aku. Bersiap-siap lah saja nona Jang!”Ucap JB dengan penuh percaya
diri.
“Aku akan
menunggunya!”Ucap Young Ah lalu tersenyum manis.
“Masuklah… Nanti kau akan
masuk angin!”Ucap JB kemudian berdiri dan mengulurkan tangan kanannya untuk
membantu Young Ah berdiri.
“Woopss!!”Ucap Young Ah
karena jaraknya dan JB sangat dekat. Karena Young Ah sedang berdiri di tangga
mobil van tinggi mereka pun menjadi sama.
“Kalau didalam drama,
seharusnya kita berciuman sekarang.”Ucap JB sambil melihat ke mata Young Ah.
“Ini kan bukan
drama.”Jawab Young Ah.
“Ahh… Kau benar…”Ucap JB
kecewa. Dan tiba-tiba Young Ah mengecup lembut hidung JB. Kali ini agak lama.
Mungkin sekitar 8 detik.
“Kenapa disana?”Tanya JB.
“Memangnya kau mau dimana
hah?”Ucap Young Ah.
“Tentu saja disini”Jawab
JB lalu tiba-tiba mengecup singkat bibir Young Ah.
“Hahh… Akhirnya aku curi
deh… Hehehe”Ucap JB dan tertawa puas. Akhirnya JB mendapatkan ciuman pertama
Young Ah.
“Neo...”Gumam Young Ah
sambil memegang bibirnya.
“Wae?”Tanya JB dengan
wajah tanpa dosa.
“Ya!! Kan sudah aku bilang
itu untuk suamiku!”Ucap Young Ah setengah berteriak.
“Kalau begitu ayo kita
menikah!”Ucap JB tanpa ragu.
“Mwo?? Kau melamarku?!”Tanya
Young Ah.
“Memangnya kau kira apa?
Oh iya! Kau tidak punya hak untuk menolak dan kau tidak boleh menolaknya!”Ucap
JB.
“Aishh… Ini namanya
pemaksaan!”Ucap Young Ah.
“Tapi kau suka kan?”Tanya
JB lalu tersenyum. Young Ah pun ikut tersenyum bahagia.
“Aku masuk dulu.”Ucap
Young Ah. JB pun hanya tersenyum.
@Besoknya
Hari
ini Young Ah dan JB terlihat lebih ‘akrab’. Walaupun akrab yang dimaksud bukan
seperti kata akrab pada umumnya. Ya… Kata akrab disini berarti mereka makin
sering bertengkar. Mereka bertengkar seperti anak kecil.
“Makan
ini!”Ucap JB lalu memasukkan satu buah kimbab utuh ke dalam mulut Young Ah.
“Ya!! Makan juga
ini!!!”Ucap Young Ah kemudian membalas perbuatan JB. Tidak beberapa lama
kemudian mereka tertawa lepas melihat wajah orang yang ada di depan masing-masing
karena penuh dengan nasi. Tanpa mereka sadari, ada seseorang yang memperhatikan
mereka dari tadi.
“Sepertinya
mereka makin dekat saja…”Ucap appa Young Ah.
“Ha?? Ne ne … Kau
benar…”Jawab appa JB lalu ikut melihat JB dan Young Ah.
“Bagaimana kalau kita
percepat pernikahan mereka?”Tanya appa Young Ah. Appa JB pun kaget
mendengarnya.
“Ne?”Ucap appa JB kaget.
“Ne… Bagaimana kalau
setelah lulus nanti??”Tanya appa JB.
“Hmm… Tapi sayangnyna JB
akan segera ke luar negeri setelah lulus nanti. Dia akan kuliah di luar negri.”Jelas appa JB.
“Luar negri?? Jurusan
apa?”Tanya appa Young Ah.
“Kalau urusan itu aku
serahkan padanya… Tapi, aku sedikit kasihan dengan Young Ah. Dia harus menunggu
Jae Bum meyelesaikan kuliahnya.”Ucap appa JB.
“Apakah kita harus
membatalkan perjodohan ini?”Lanjut appa JB. Dan appa Young Ah pun sangat
terkejut mendengarnya.
“Aishh… Jangan bicara
begitu… Young Ah akan baik-baik saja…”Ucap appa Young Ah. Dan tiba-tiba JB pun
memanggilnya.
“Ahjussi!!”Panggil JB.
“Ne?”Tanya appa Young Ah.
“Bolehkah aku
melakukannya??”Tanya JB. Young Ah yang berada di samping JB pun hanya bingung
dengan pertanyaan JB. Tapi kebalikan dari Young Ah, appa Young Ah sangat
mengerti apa yang di maksud oleh JB.
“Hahaha… Ne ne… Tapi
jangan lama-lama…”Jawab appa Young Ah.
“Gomaweo ajusshi!”Ucap JB
dan tiba-tiba JB pun langsung mengkisseu Young Ah yang berada di sampingnya.
“Ya!!!
Mwohasseo!!??”Teriak Young Ah ketika JB sudah melepaskan kisseunya.
“Wae?? Aku sudah mendapat
izin dari appamu.”Ucap JB dengan wajah tanpa dosa.
“APPA!!”Teriak Young Ah.
“Ajusshi! Bolehkah aku
melakukannya lagi”Tanya JB. Appa Young Ah pun hanya tertawa.
“YA!!”Teriak Young Ah lalu
pergi meninggalkan JB. JB pun segera menyusulnya.
“Ya! Young Ah! Kau mau
kemana? Jang Young Ah!!”Panggil JB. Sementara itu, appa Young Ah dan appa JB
hanya tertawa.
Young
Ah pergi menuju pinggir sungai. Disana dia menemukan sebuah bangku panjang
berwarna putih. Dia pun duduk disana sambil menendang-nendangkan kakinya karena
kesal dengan apa yang di lakukan JB tadi. JB berdiri tidak jauh di
belakang Young Ah untuk mengetahui apa yang akan di lakukan oleh Young Ah.
“JB
pabo!!!!”Teriak Young Ah.
“Aishh!! Dasar namja
pabo!! Kenapa aku harus jatuh cinta pada namja pabo seperti itu?!!!”Lanjut
Young Ah lagi.
“Jae Bum Pabo!!!”Teriak
Young Ah sekali lagi. Kali ini disertai dengan tendangan yang kuat. Dan karena
tendangan Young Ah terlalu kencang, sandalnya sampai terpental ke sungai dan
hanyut di bawa air.
“Aaa!! Sendalku!!!”Ucap
Young Ah.
“Sendalku!!!”Teriaknya. JB
pun hanya tertawa melihatnya.
“Ya!! Apa yang sedang kau
lakukan disana??!”Tanya Young Ah.
“Untuk mengantisipasi
hal-hal seperti ini.”Jawab JB lalu berjalan mendekati Young Ah.
“Mworago?”Tanya Young Ah
masih kesal.
“Naiklah!”Ucap JB sambil
berlutut membelakangi Young Ah, menawari untuk menggendongnya.
“Shireo!”Jawab Young Ah
lalu berjalan menjauhi JB. Tapi tiba-tiba kakinya tersendung batu dan kemudian Young Ah jatuh ke tanah.
"Aww!!"Teriak Young Ah.
“Gwenchana??”Tanya JB
panik.
“Kakiku terluka…”Ucap
Young Ah sambil menunjukkan lukanya.
“Gwenchana… Ayo kita
kembali”Ucap JB.
“Mwo? Tapi kakiku
terluka…”Kata Young Ah. Dan tiba-tiba JB pun menggendong Young Ah.
“Ya!! Apa yang kau
lakukan?? Cepat turunkan aku!”Teriak Young Ah.
“Kau mau kakimu menjadi
lebih parah??”Tanya JB.
“Aishh….”Ucap Young Ah
lalu kemudian diam. Sesampainya di tempat kedua orang tua JB dan Young Ah mereka langsung di sambut dengan aura kekhawatiran.
“Omo!! Ada apa?? Kenapa
bisa jadi begini??”Tanya eomma JB.
“Gwenchana??”Kali ini
giliran eomma Young Ah yang bertanya. JB pun langsung menurunkan Young Ah ke
kursi.
“Gwenchana eomma…”Jawab
Young Ah.
“Ada apa??”Tanya eomma
JB lagi.
“Tadi dia melemparkan
sandalnya ke sungai”Ucap JB.
“Mwo?? Kenapa kau
melemparkannya ke sungai??”Tanya eomma Young Ah.
“Ya!! Jae Bum! Kenapa kau
tidak menolongnya?”Tanya eomma JB.
“Aishh… Aku mau
menolongnya tadi.. Tapi dia tidak mau. Dan dia tersandung batu sampai berdarah
begitu”Jelas JB.
“YA!!”Teriak Young Ah.
“Mwo??!”Tanya JB.
“Aishh…”Ucap Young Ah
sambil menatap JB sinis.
“Aku akan mengambil obat
dulu.”Lanjut JB kemudian pergi menuju mobil.”Tidak beberapa lama kemudian JB
pun kembali dengan membawa sebuah kotak berwarna putih.
“Eomma… Anjumma… Biar aku
saja yang merawatnya.”Ucap JB.
“Tidak apa-apa?”Tanya
eomma Young Ah pada JB.
“Ne… Gwenchana… Serahkan
ini padaku…”Ucap JB meyakinkan. Akhirnya eomma JB dan eomma Young Ah pun pergi
meninggalkan JB dan Young Ah berdua.
“Hmm… Dasar pabo!”Ucap JB
sambil membersihkan luka Young Ah.
“Mworago??!”Tanya Young
Ah.
“Aku bilang kau pabo!”Ulang
JB.
“Ya!!”Teriak Young Ah.
“Wae?? Aku benarkan? Mana
ada orang yang membuang sendalnya ke sungai…”Ucap JB sambil meniup-niup salep
yang sudah di oleskan oleh JB.
“Aishh… Itu semua
karenamu!”Ucap Young Ah.
“Nega? Karena kau jatuh
cinta padaku??”Tanya JB lalu menempelkan plester ke kaki Young Ah. Young Ah pun
hanya diam saja.
“Nah… Sudah selesai!”Ucap
JB. Young Ah pun melihat ke arah kakinya yang sudah diobati.
“Sekarang aku akan
mengambil imbalannya.”Ucap JB.
“Imbalan?”Tanya Young Ah.
“Geureom! Didunia ini tidak ada yang gratis tau!”Ucap JB.
“Aishh… Dasar pelit…Tapi
aku tidak punya uang…”Jawab Young Ah.
“Siapa bilang aku
menginginkan uangmu?”
“Lalu kau mau apa?”Tanya
Young Ah.
“Tentu saja ini…”Jawab JB
lalu kemudian mengecup pipi Young Ah.
“Kau ini!! Hmm… Tapi, Jae Bum-ssi…
Bolehkah aku bicara sesuatu?”Tanya Young Ah. Sambil melihat ke JB.
“Mwo?”Tanya JB.
“Saranghae…”Ucap Young Ah.
“Ne??”Tanya JB bingung.
“Ahh… Arraseo arraseo…
Sebagai fans kan? Hmm….”Ucap JB lalu berancang-ancang akan pergi.
“Ani”Ucap Young Ah singkat.
“Ne?”Tanya JB kaget.
“Tapi sebagai calon
istrimu…”Ucap Young Ah. JB pun membelalakkan matanya.
“Hmmm….”Gumam JB dan tidak
beberapa lama kemudian Young Ah pun menjadi salah tingkah karena ucapannya tadi
dan memalingkan wajahnya dari JB.
“Jinjja?”Tanya JB lalu
memegang tangan Young Ah. Young Ah pun hanya mengangguk malu.
“Akhirnya….”Ucap JB lega
lalu kemudian merangkul Young Ah. Tapi saat-saat romatis itu di hancurkan oleh
JB yang berteriak memanggil eomma dan appa Young Ah.
“Ajusshi! Anjumma!”Panggil
JB.
“Ne? Ada apa?”Tanya appa
Young Ah.
“Tadi Young Ah bilang
kalau dia----“Ucapan JB terputus karena Young Ah segera menutup mulut JB dengan
telapak tangannya.
“Ya! Ada apa??”Tanya eomma
Young Ah.
“Annio… Tidak ada
apa-apa…”Jawab Young Ah.
“Oohhh…”Ucap appa dan
eomma Young Ah lalu melanjutkan aktifitasnya lagi. Young Ah pun melepaskan
tangannya dari mulut JB.
“Ihhh… Jorok!!”Ucap Young
Ah melihat tangannya terkena air liur JB dan langsung menggosok-gosokkan
telapak tangannya ke lengan baju JB.
“Asin tau!”Ucap JB. Young
Ah pun hanya menjulurkan lidahnya.
Besoknya
Young Ah dan JB pun kembali ke rumah masing-masing. Di perjalan mereka masih
saja bertengkar.
“Jae
Bum! Pinjami aku!!”Ucap Young Ah sambil berusaha mengambil PSP yang ada
ditangan JB.
“Shireo!! Salahmu sendiri
kenapa tidak membawa PSPmu!”Ucap JB.
“Aishh!! Aku kan lupa!
Cepat berikan padaku!!”Ucap Young Ah. JB pun melepaskan PSPnya hingga Young Ah
menabrak kaca yang ada di belakangnya.
“Aww!! Appo!!”Ucap Young
Ah sambil mengelus-elus kepalanya. Sementara itu JB hanya tertawa melihat yeoja
di depannya yang sedang meringis kesakitan.
“Hahaha! Dasar pabo!”Ucap
JB.
“YA!!”Teriak Young Ah
tidak terima dan menjitak kepala JB.
“Aww!! Apa yang kau
lakukan?!! Sakit tau!!”Ucap JB.
“Itu hukuman karena telah
menertawakanku!”Jawab Young Ah.
“Aishh… Itu kan sangat
lucu!”
“Lucu dari mana? Ada yeoja
yang kepalanya membentur kaca dan kau bilang itu lucu?!”Tanya Young Ah.
“Geureom!! Itu sangat
lucu!!”Ucap JB lalu menarik hidung mungil Young Ah.
“Aaaa!!! Lepaskan Jae
Bum-ssi!!”Teriak Young Ah. Dan yah begitulah, sepanjang perjalanan pulang diisi
oleh pertengkaran nggak jelas antara JB dan Young Ah.
#Satu Bulan Kemudian#
Hari
ini Young Ah ada pelajaran olahraga. Yaitu basket. Young Ah cukup berbakat
dalam bidang ini. Kegiatan Young Ah yang awalnya sangat mengasikkan itu
kemudian diganggu oleh JB yang datang tidak lama setelah Young Ah menikmati
permainannya. Tiba-tiba saja JB merebut bola basket yang ada di tangan Young Ah
dan menantang Young Ah.
“Ya!
Pabo! Kau pasti tidak bisa mengalahkanku!”Tantang JB.
“Aish! Siapa yang kau
bilang pabo hah??”Ucap Young Ah lalu kemudian berusaha mengambil bola yang
sedang di pantul kan oleh JB.
“Young Ah! Young
Ah!!”Dukung teman-teman Young Ah. Tapi suara supporter Young Ah kalah oleh
teriakan-teriakan fans JB yang pastinya jauh lebih banyak. Setengah jam berlalu
dan hasilnya adalah Young Ah yang kalah. Young Ah yang kesal pun menjauh dari
lapangan basket yang telah dipenuhi oleh fans-fans JB. Saat sedang berjalan di
koridor, Young Ah ditabrak oleh seorang siswa. Yah, bisa dibilang tabrakan yang
cukup keras hingga mengakibatkan Young Ah terjatuh di lantai. Siswa itu pun
langsung menolong Young Ah dan meminta maaf.
“Mianhae!
Mianhae!!”Ucap seorang siswa dan menundukkan badannya Sembilan puluh derajat
untuk meminta maaf.
“Lain kali hati-hati”Ucap
Young Ah lalu pergi meninggalkan siswa itu. Tanpa di ketahui oleh Young Ah,
kalungnya terjatuh ketika di tabrak siswa tadi.
#SEPULANG SEKOLAH#
Setelah
mengerjakan tugas sekolahnya, Young Ah berdiri di depan kaca kamarnya dan
menyadari kalau kalungnya sudah hilang.
“O!
Kalungku!!!”Ucap Young Ah panik. Young Ah pun mengobrak-abrik kamarnya.
“Kalungku!
Dimana??!!”Tanya Young Ah pada diri sendiri. Dia pun ingat dengan kejadian
tabrakannya tadi di sekolah.
“Aa! Koridor!!”Ucap Young
Ah lalu kemudian mengambil jaketnya lalu langsung pergi ke sekolah.
Hari sudah sore ketika Young Ah
masuk kembali kedalam sekolahnya. Sekolah Young Ah itu tidak pernah di kunci
karena gerbangnya tidak di sertai pagar. Melainkan hanya sepasang gapura yang
cukup besar. Terlihat beberapa orang siswa yang berada di lapangan sedang
mengikuti ekstrakulikuler. Young Ah segera menuju ke koridor tempat dia jatuh
tadi. Young Ah mencari dengan sangat pelan karena kurangnya pencahayaan. Sudah
3 jam Young Ah mencari, tapi dia masih saja tidak bisa menemukan kalung *cincin
sih sebenernya* pertunangannya itu. Hari pun sudah mulai gelap. Dan jam di
tangan Young Ah sudah menunjukkan pukul setengah enam sore. Tubuh Young Ah
sudah mulai melemah karena dia belum makan dari siang tadi. Mata Young Ah kini
sudah hampir gelap dan beberapa detik kemudian Young Ah terjatuh. Tapi ada
seseorang yang menahan tubuhnya ketika dia akan jatuh. Yap! Itu adalah JB.
Namja yang selalu datang ketika Young Ah sedang membutuhkan bantuan.
“J… Jae Bum….”Panggil Young Ah
lirih di dalam pelukan JB. Sekarang JB sedang menggendong Young Ah ke ruang
kesehatan.
“Aishh… Dasar pabo!!”Ucap
JB sambil terus berjalan. Dan ketika sampai di ruang kesehatan, JB langsung
membaringkan Young Ah ke ranjang yang ada di sana.
“Tunggulah… Aku akan
segera kembali!”Ucap JB lalu kemudian keluar meninggalkan Young Ah yang mulai
memejamkan matanya.
Wajah Young Ah saat itu sangat pucat dan
bibirnya memutih. Keringat pun mengucur keluar dari tubuh dingin Young Ah.Tidak
beberapa lama kemudian JB kembali dengan membawa beberapa makanan dan
obat-obatan.
“Young Ah… Jang Young Ah…”Panggil
JB sambil mengelus lembut kepala Young Ah. Akhirnya Young Ah pun membukakan matanya.
Tubuhnya masih lemas karena tidak ada energy.
“Ini… Bogo…”Ucap JB sambil
memberikan sebungkus roti. Young Ah pun segera mengambilnya dan langsung
memakannya. Setelah makan, tubuh Young Ah menjadi sedikit lebih baik.
“Gomaweo…”Ucap Young Ah pelan.
“Gomaweo…”Ucap Young Ah pelan.
“Ne… Sekarang kau makan
obat ini…”Ucap JB lalu memberikan obat yang dari tadi di pegangnya.
“Obat apa ini?”Tanya Young
Ah ragu untuk memakannya atau tidak.
“Vitamin”Jawab JB singkat.
Young Ah pun hanya menganggukkan kepalanya pelan dan memakan obat pemberian JB.
“Sudah baikan?”Tanya JB
dengan nada sedikit khawatir.
“Hmm… Lumayan…”Jawab Young
Ah.
“Syukurlah…”Ucap JB lega.
“Geunde… Apakah kau masih
punya roti lagi? Aku masih lapar…”Ucap Young Ah.
“Aishh kau ini…”Ucap JB
lalu memberikan beberapa bungkus roti ke Young Ah.
“Ahh!! Gomaweo Jae
Bum-ssi!!”Ucap Young Ah gembira.
“ Ne ne ne… Tapi, kenapa
kau ada disini?? Anjumma dan ajusshi sangat khawatir tau!”Ucap JB memarahi
Young Ah.
“Aishh… Aku kesini bukan
tanpa alasan pabo!”Ucap Young Ah membela diri.
“Memangnya ada apa kau
kesini?! Seharusnya kau bilang dulu kalau mau pergi kemana, kau hampir
membuatku mati karena khawatir pabo!!”Ucap JB sambil meninggikan volume
suaranya.
“Kau
mengkhawatirkanku??”Tanya Young Ah bingung.
“Tentu saja!
Paboya!!”Teriak JB.
“Aishh… Bisakah kau
berhenti berteriak?! Kepalaku pusing mendengarnya!”Ucap Young Ah.
“Hahh… Dasar… Sekarang
beritau aku kenapa kau bisa ada disini!”Ucap JB.
“Itu karena kalungku
hilang…”Jawab Young Ah jujur.
“Maksudmu cincin
pertunangan kita ini??”Tanya JB lagi sambil menunjukkan kalung pertunangan
Young Ah.
“O!! Kalungku!!”Ucap Young
Ah kaget lalu segera merebut kalung itu dari JB.
“Dimana kau
menemukannya??!”Tanya Young Ah sambil terus melihat ke arah kalungnya.
“Dikoridor. Tepatnya di
dekat loker ku.”Jawab JB.
“Haahhh… Untung saja
ketemu…”Ucap Young Ah lega lalu langsung memakainya lagi.
“Memangnya kenapa kalau
hilang? Kan kau bisa beli yang baru…”Ucap JB enteng.
“Kau bodoh atau apa sih?
Cincin pertunangan atau pernikahan itu tidak bisa di ganti!”Ucap Young Ah
menjelaskan.
“Jadi kau harus menjaga
cincinmu baik-baik! Arrasseo??”Lanjut Young Ah.
“Aishh… Ara ara…”Ucap JB.
Tiba-tiba Young Ah mengkisseu bibir JB. JB pun menjadi kaget dengan surprise
kiss dari Young Ah itu.
“Itu hadiah karena kau
telah menemukan cincinku. Tadi aku sempat membuat janji pada diriku sendiri,
kalau aku akan memberikan ciumanku untuk orang yang menemukan cincinku. Tapi
aku bertanya pada diriku sekali lagi untuk menyetujui janji tersebut atau
tidak. Karena kau pasti akan marah kalau tau aku berciuman dengan namja lain
kan? Ya sudah, aku ubah sedikit janji itu menjadi : Kalau Jae Bum yang
menemukannya aku pasti akan memberikan ciumanku padanya.”Jelas Young Ah.
“Jadi kau berencana untuk
mencium namja lain? Begitu?”Tanya JB.
“Pada awalnya…
Hehehe”Jawab Young Ah.
“Aishh!! Andwae! Kau tidak
boleh mengkisseu namja lain selain aku!”Ucap JB.
“Hah??!! Yang benar
saja?!”Ucap Young Ah pura-pura tidak setuju. Dan Young Ah pun mengarang sebuah
cerita untuk mempermainkan JB.
“Padahal aku tadi hampir
mengkisseu seorang namja yang menabrak ku… Huft… Coba tadi kena…”Lanjut Young
Ah.
“MWORAGO!!!!!??????”Bentak
JB karena marah.
“Joha! Kalau begitu aku
akan mengkisseu fansku yang pertama aku lihat setelah keluar
dari ruangan ini!”Ucap JB lalu keluar ruangan. Young Ah pun hanya menutup
mulutnya kuat-kuat agar JB tidak mendengar suara tertawa Young Ah. Setelah bisa
mengontrol emosinya, Young Ah pun menyusul JB keluar ruangan. Young Ah melihat
JB berdiri sendirian di depan ruang kesehatan. Sepertinya dia sedang menunggu
seorang fans yang akan mendapat kisseu darinya. Tapi sayang, tidak ada satu pun
orang di luar.
“Cogiyo…”Panggil Young Ah di
belakang JB.
“Anda sedang menunggu
siapa JB-ssi??”Tanya Young Ah dengan menggunakan bahasa formal. Tiba-tiba JB
pun langsung membalikkan padannya dan langsung mengkisseu Young Ah.
“Ya!!
Mwohasseo??!!!”Teriak Young Ah.
“Menepati janjiku…”Ucap
JB.
“Ne?”Tanya Young Ah
bingung.
“Kau fansku kan??”Tanya
JB. Young Ah pun menganggukkan kepalanya dua kali.
“Dasar pabo! Kau lupa
dengan janji yang barusan aku ucapkan?! Aku akan mengkisseu fans yang pertama
aku lihat ketika keluar ruangan itu. Dan kau fans pertama yang aku lihat.”
“Cihh…”Ucap Young Ah.
“Kajja… Kita pulang…”Ajak
JB sambil menggandeng tangan Young Ah.
“Ya! Jae Bum! Apa yang kau
lakukan?! Kalau ada orang yang melihat bagaimana?”Tanya Young Ah sambil
berusaha melepaskan genggaman tangan JB.
“Memangnya kenapa?”Ucap JB
acuh tak acuh.
“Aishh…..”Ucap Young Ah
lalu kemudian membalas genggaman tangan JB. Ketika JB dan Young Ah sudah sampai
di rumah keluarga Jang, appa dan eomma Young Ah sudah menunggu di luar rumah
dengan wajah khawatir.
“Young Ah… Gwenchana??”Tanya eomma
Young Ah sambil menghampiri putri satu-satunya itu.
“Ne eomma… Gwenchana…”Ucap
Young Ah.
“Tadi aku menemukannya di
sekolah…”Ucap JB memberi penjelasan.
“Sekolah? Untuk apa kau
kesana??”Tanya eomma Young Ah masih dengan nada khawatir.
“Tadi cincinku hilang,
jadi aku mencarinya”Jawab Young Ah.
“Aishh kau ini… Kenapa
tidak bilang? Kan eomma bisa membantu mencarikannya… Ya sudah, ayo masuk!”Ajak
eomma Young Ah.
“Kalau begitu aku pulang
dulu…”Ucap JB.
“Kau tidak mau masuk
dulu?”Tanya appa Young Ah.
“Ahh… Nanti saja…. Aku ada
perlu sebentar…”Ucap JB.
“Ohh… Arasseo…
Arasseo…”Ucap appa Young Ah. JB pun pulang ke rumahnya.
Sesampai dikamar, Young Ah langsung
merebahkan tubuhnya di ranjang, ia pun langsung menutup matanya karena terlalu
lelah.
#2 TAHUN KEMUDIAN#
Hari ini adalah hari yang sangat
special bagi Young Ah karena hari ini adalah hari kelulusannya. Ya! Sekarang
Young Ah dan JB sudah resmi lulus dari Senior High School.
“Ya! Jang Young Ah!!"Panggil
JB. Young Ah yang sedang berkumpul dengan teman-temannya pun menoleh ke arah
JB.
“Aku ke sana dulu…”Lanjut
Young Ah pada teman-temannya lalu berjalan mendekati JB.
“Waeyo?”Tanya Young Ah.
“Lihat itu!”Ucap JB. Young
Ah pun melihat ke arah yang di maksud JB dengan mengerucutkan bibirnya. Dan
tiba-tiba CKREEKK. Eomma JB memfoto mereka. Young Ah pun kaget karena tidak di
beritahu kalau dia akan difoto.
“Ya!! Kenapa kau tidak
bilang kalau mau di foto?”Ucap Young Ah agak berteriak.
“Kalau aku bilang, kau
pasti tidak mau…”Ucap JB.
“Pabo! Siapa bilang aku
tidak mau”Ucap Young Ah dengan volume suara yang sangat kecil, tapi JB masih
bisa mendengarnya.
“Kalau begitu ayo kita
lakukan sekali lagi!”
“Eomma! Satu kali
lagi!”Teriak JB.
“Siap ya… Satu… Dua…
Ti….”Chu~ JB mengecup lembut pipi Young Ah ketika akan di foto.
“Ya!!”Teriak Young Ah.
“Ya!!”Teriak Young Ah.
“Teringat sesuatu?”Tanya
JB. Muka Young Ah pun langsung memerah di buatnya.#Baca Part 1#
#Satu Bulan kemudian#
“Ya!! Jang Young Ah!”Teriak JB
ketika masuk ke dalam kamar Young Ah.
“Ya!! Kau membuatku kaget
tau!!”Ucap Young Ah.
“Cepat ganti
bajumu!”Perintah JB.
“Waeyo??”Tanya Young Ah
heran.
“Aku mau berkencan
denganmu”Jawab JB.
“Mworago??”Tanya Young Ah
lagi karena bingung.
“Aku bilang aku ingin
berkencan denganmu! Sudahlah! Cepat ganti bajumu! Aku akan menunggu di
depan!”Ucap JB lalu keluar dari kamar Young Ah.
“Ada apa sih dengan dia??
Aneh… Eh, dia itu memang selalu aneh kan?”Ucap Young Ah pada dirinya sendiri.
Young Ah pun mengganti bajunya dan memakai make up tipis lalu kemudian
menghampiri JB yang telah menunggunya di luar.
“Kajja…”Ajak Young Ah. JB menatap
lama yeoja yang ada di depannya sekarang. Beberapa lama kemudian, mata JB
menjadi berkaca-kaca.
“Hmm… Waeyo??”Tanya Young
Ah.
“A… Anni…”Ucap JB dengan
suara yang sedikit bergetar.
“Kau… Menangis??”Tanya
Young Ah ketika melihat mata JB yang hampir meneteskan air mata.
“Ani… Mataku hanya
kelilipan”Ucap JB membuat alasan.
“Kajja….”Lanjut JB dan
menggenggam tangan Young Ah erat. Seolah dia tidak akan bertemu dengan Young Ah
lagi. 15 menit kemudian mereka sampai di tempat pertama kali mereka bertemu.
Yap! Dipinggir sungai Han.
“Kenapa kita kesini lagi??”Tanya
Young Ah.
“Aku ingin tempat ini
menjadi tempat terakhir kita untuk berkencan selama 1.111 hari kedepan.”Ucap
JB.
“Mworago? Memangnya kau
akan kemana?”Tanya Young Ah heran.
“Aku akan kuliah di luar
negri…”Ucap JB lirih.
“Luar negeri?”Tanya Young
Ah lagi.
“Ne… ”Jawab JB.
“Memang kau
bisa kuliah di luar negri??”Ucap Young Ah meremehkan.
“Aishh kau ini… Oh iya,
selama aku pergi kau jangan mendekati namja lain!”Ucap JB.
“Hah? Yang benar saja… Aku
tidak boleh mendekati namja lain selama 1.111 hari? Micheosseo??!”Ucap Young
Ah.
“Ya!!”Teriak JB.
“Ne ne … Arraseo… Aku akan
menunggumu….”Ucap Young Ah.
“Sore ini aku akan
berangkat…”Ucap JB.
“Lama sekali… Kenapa tidak
siang ini saja?”Tanya Young Ah pura-pura tidak mempedulikan kepergian JB.
“Sepertinya kau sangat
menginginkan kepergianku”Ucap JB.
“Geureom!! Setiap hari
selama 3 tahun aku selalu melihatmu. Bahkan lebih sering dari pada aku melihat
oreng tuaku sendiri. Dan kini akhirnya aku bisa terbebas dari itu semua… Oh
iya, sekarang aku juga bisa mendapatkan namjachingu… Hahahaha… Aku sangat ingin
merasakan bagaimana mempunyai seorang namjachingu…”
“Mwo?? Ya! Kau itu punya
tunangan dan kau akan menikah 3 tahun lagi!”Ucap JB.
“Mworago? Aku akan menikah
3 tahun lagi?”Tanya Young Ah.
“Geureom! Ketika aku
pulang dari luar negeri nanti kita akan segera menikah!!”Ucap JB.
“Mwo?!! Aku kan masih
ingin menikmati masa lajangku. Kenapa aku harus menikah denganmu!? Aishh…”Ucap
Young Ah.
“Tentu saja kau harus!
Karena kau telah membuatku merasakan jatuh cinta! Jadi kau harus bertanggung
jawab!”Ucap JB.
“Mworago? Jadi aku cinta
pertamamu?? Hahahaha”Tawa Young Ah pecah karena ucapan JB tadi.
“Memangnya cinta pertamamu
itu siapa hah?”Tanya JB dengan nada kesal.
“Cinta pertamaku itu Jang
Wooyoung oppa yang neomu neomu kyeopta…. Hehehe”Ucap Young Ah.
“Aku menonton drama Dream
High dan langsung jatuh cinta padanya… Ahh… Johaeyeo Wooyoungie oppa…”Ucap
Young Ah sambil membayangkan wajah Wooyoung.
“Aishh!! Itu bukan cinta
pertamamu pabo! Kau itu fansnya! Aishh… Jinjja…”Ucap JB.
“Jinjjayeo?!”Tanya Young
Ah polos.
“Geureom!!”Ucap JB
meyakinkan.
“Aishh… Eotteokkeh? Kalau
begitu, siapa cinta pertamaku?”Tanya Young Ah pada dirinya sendiri.
“Coba kau pikirkan lagi.
Orang pertama yang membuatmu berdebar-debar…”Ucap JB.
“Berdebar-debar….”Ulang
Young Ah lalu memegang dadanya. Terasa jantungnya berdetak sangat cepat.
“Kemudian… Kalau orang itu
mempermainkanmu, mukamu akan sangat merah!”Lanjut JB lagi.
“Mukaku?”Tanya Young Ah
sambil memegang wajahnya dan teringat ketika JB mempermainkannya.
“Dan yang terakhir!!”Ucap
JB.
“Apa itu?!”Tanya Young Ah
penasaran.
“Kau memberikan ciuman
pertamamu!”Ucap JB.
“First Kiss?? Itu kan kau
yang mencurinya saat kita camping dulu…”Ucap Young Ah.
“Bukan… Bukan yang seperti
itu… Kalau itu aku yang duluan melakukannya. Tapi first kiss disini berarti
kaulah yang melakukannya duluan…”Jelas JB. Young Ah pun teringat kejadian 2
tahun yang lalu ketika dia memberikan kisseu pada JB sebagai hadiah karena
telah menemukan cincin pertunangannya.*Oh iya! Pengumuman buat reader!
Syarat-syarat untuk mengetahui first love di atas itu hanya KARANGAN agar
nyambung ceritanya! Jadi jangan ditiru ya!!*
“Kau sudah tau??”Tanya JB. Young
Ah pun hanya menganggukkan kepalanya.
“Nuguya?!!”Tanya JB
penasaran.
“Kau…”Jawab Young Ah.
“Naega??”Tanya JB heran.
Young Ah hanya menganggukkan kepalanya lagi. JB pun tertawa lepas.
“Ya!! Apa yang kau
tertawakan?!”Tanya Young Ah kesal.
“Tentu saja kau pabo!”Ucap
JB masih tertawa.
“Memangnya apa yang
lucu?!”Tanya Young Ah lagi.
“Hahaha… Anni… Anni…”Ucap
JB lalu kemudian menghentikan tawanya. JB pun melihat ke jam yang ada di
pergelangan tangannya.
“Omo! Pesawatku berangkat
2 jam lagi! Ucap JB kaget.”
“O! Ayo cepat!”Ucap Young
Ah lalu menarik tangan JB.
@Airport
“Ingat! Jangan dekati namja lain!
Arrasseo?!”Ucap JB ketika dia akan berangkat.
“Ne! Ne! Arrasseo!!”Jawab
Young Ah.
“Oh iya! Bersiaplah untuk
menjadi nyonya Im ketika aku pulang nanti! Hehehe”Ucap JB.
“Aishh… Sudahlah… Cepat
pergi!!”Ucap Young Ah sambil mendorong tubuh JB.
“Ah!! Satu lagi! Setelah
1.111 hari berlalu, kau harus berada di tempat pertama kali kita bertemu tepat
pukul 11.11 siang! Arrasseo?!!”Ucap JB.
“Kau ini banyak sekali sih
permintaannya!”Ucap Young Ah kesal.
“Kalau begitu aku pergi
dulu tunanganku!”Setelah JB mengucapkan kalimat itu, JB pun mengkisseu Young Ah
lembut. Kali ini Young Ah sama sekali tidak menolak.
“Jae Bum ayo!”Ucap paman
JB.
“Ahh… Ne ajusshi!”Jawab
JB.
“Aku pergi dulu!”Ucap JB
sambil menunjukkan eye smilenya.
“Ne! Jangan tergoda yeoja
lain ne?!”Ucap Young Ah agak berteriak.
“Mana mungkin hal itu akan
terjadi! Bye!! Saranghae!”Teriak JB sambil membuat bentuk hati dengan
tangannya. Young Ah pun hanya bisa memberikan senyuman yang seakan tidak bisa
lepas dari wajahnya. Tapi itu hanya bertahan sebentar. Ketika Young Ah
membalikkan tubuhnya, air mata menetes dengan derasnya. Young Ah pun langsung
berlari dan memeluk eommanya yang dari tadi berdiri di belakangnya.
“Eomma…. Dia pergi…”Isak
Young Ah dalam pelukan eommanya.
“Gwenchana… Dia akan
kembali…”Ucap eomma Young Ah menenangkan.
“Kajja kita pulang…”Ajak
appa Young Ah. Eomma Young Ah pun menggiring (?) Young Ah ke mobil.
@Home
Young Ah masih saja menangis ketika
dia sudah memasuki kamarnya. Tidak beberapa lama kemudian, Young Ah merasakan
kepalanya pusing.*Kebanyakan nangis sih LOL*
“Aduhh… Kepalaku pusing!”Ucap Young
Ah sambil memegang kepalanya yang terasa sangat berat bagaikan batu kali (?)
*author lebay nih*
“Aishh… Ini pasti karena
aku menangisi kepergian Jae Bum pabo itu!”Ucap Young Ah.
“Jae Bum…. Hiks”Ucap Young
Ah dan air mata Young Ah pun hampir menetes lagi ketika dia menyebut nama JB.
“Aishh!! Andwae! Andwae!
Aku tidak boleh menangis lagi! Atau kepalaku akan tambah sakit! Tegarlah Jang
Young Ah!! Fighting!!!”Ucap Young Ah untuk menyemangati dirinya sendiri.
Akhirnya Young Ah memutuskan untuk membuat sebuah kalender khusus untuk
menunggu kepulangan JB.*Kayak yg dibuat Pil Sook itu loh.. Yang janji 200 hari!*
Sementara JB kulaih di luar negeri,
Young Ah pun menjadi seorang mahasiswi di Kyunghee University. 1.111 hari pun
berlalu dan hari yang dinantikan telah tiba *bahasanyaaa…. U,u*. Terlihat
seorang yeoja berambut panjang sedikit ikal*kuntilanak kale* sedang mencoret kertas yang
menempel di didinding kamarnya. Yap! Yeoja itu adalah Jang Young Ah yang sedang
mencoret angka 1.110 yang telah di buatnya 3 tahun yang lalu. Jujur saja, Young
Ah dan JB tidak pernah saling kontak selama 3 tahun terakhir. Selain karena
biaya yang mahal#plakk# juga karena kesibukan masing-masing. Ketika menyadari
hari yang telah di nanti datang, Young Ah pun langsung mengganti bajunya dan
langsung pergi ke tempat pertama kali ia bertemu dengan JB.
“Ya! Young Ah! Mau kemana kau?!
Kita kan akan pergi menjemput Jae Bum di bandara!”Ucap eomma Young Ah.
“Gwenchana eomma… Aku
pasti akan bertemu dengannya!”Ucap Young Ah lalu keluar dari rumahnya.
“Aishh… Anak itu
benar-benar… Kenapa tingkahnya tidak berubah-berubah sih?”Gumam eomma Young Ah.
15 menit kemudian Young Ah telah
sampai di pinggir sungai Han. Sekarang sedang musim dingin jadi Young Ah
memakai sweater dan syal. Untung saja udaranya tidak terlalu dingin. Sekarang
tidak terlalu banyak orang yang berada di pinggir sungai Han karena ini adalah
jam kerja, selain itu ini adalah musim dingin, jadi orang-orang lebih memilih
untuk berada di dalam rumah. Ketika melihat jam di pergelangan tangannya, Young
Ah terkejut karena baru jam 9. Padahal janjinya jam 11.11. Karena malas untuk
kembali ke rumah, Young Ah pun memilih untuk duduk di sebuah kursi putih yang
cukup panjang. Persis seperti kursi yang ada di tempat campingnya dulu. Karena
lelah menunggu, akhirnya Young Ah pun tertidur.
#Pukul 11.11 KST#
Ketika sedang enak-enaknya tidur,
Young Ah merasakan kalau dia tidak bisa menghirup oksigen. Young Ah pun
langsung bangun dan segera mengambil nafas dalam-dalam. Ketika nafasnya sudah
normal, Young Ah pun melihat ada seorang namja yang sedang duduk di sampingnya
sambil tertawa geli.
“Hahaha! Kau masih tidak berubah!!
Dasar hidung badut!!”Ucap namja yang ternyata adalah JB itu.
“Ya!! Micheosseo?!! Kau
mau membunuhku?!”Teriak Young Ah kesal.
“Hahaha… Mian mian…
Salahmu sendiri kenapa tidur disini. Kalau ada seseorang yang berbuat jahat
padamu bagaimana?!”Ucap JB.
“Aishh… Kau tidak ingat
dengan gelar karateku apa?”Tanya Young Ah tidak mau kalah.
“Memangnya kau masih
bisa?”Ucap JB meremehkan.
“Mau mencoba??”Tanya Young
Ah lalu mengepalkan tangannya bersiap untuk memukul.
“Eits…. Tidak usah…”Ucap
JB.
“Baguslah…”Ucap Young Ah.
“Aishh kau ini…. Tapi apa
kau tidak mau memeluk tunangan mu ini?”Tanya JB sambil merentangkan tangannya.
“Cih… Memangnya
teletubbies apa?”Ucap Young Ah.
“Kau ini…”Ucap JB kesal.
“Huahh!!! Bogosipheoyeo!!
Nan namja!!!”Ucap Young Ah imut lalu memeluk lengan JB.
“Aishh… Sudah kuduga….
Pasti akan begini…”Ucap JB lalu memindahkan tangannya ke bahu Young Ah.
“Na do
bogoshipheo….”Lanjut JB sambil merangkul tubuh Young Ah.
“Oh iya! Aku hampir
lupa!!”Ucap JB lalu melepaskan pelukannya kemudian mengorek-ngorek (?) isi
tasnya.
“Wae?”Tanya Young Ah
bingung.
“Nah! Ini dia!!”Ucap JB
sambil mengeluarkan sebuah kotak putih.
“Apa itu? Itu cincin ya?
Kau mau melamarku??”Tanya Young Ah spontan.
“Aishh kau ini… Tidak
bisakah kau membuat suasananya sedikit lebih romantis?”Tanya JB.
“Memangnya kita bisa
romantis?”Tanya Young Ah.
“Benar juga… Aishh… Ya
sudahlah, kalau begitu mau kah kau menikah denganku?”Tanya JB sambil membuka
kotak cincin itu. Beberapa detik kemudian Young Ah menutup kembali kotak itu
tanpa mengambil cincin yang ada di dalamnya.
“Mwohasseo?? Kau
menolakku?”Tanya JB heran.
“Aku tidak
menolakmu…”Jawab Young Ah santai.
“Kalau begitu kenapa kau
tidak mau menerimanya?”Tanya JB lagi.
“Aku tidak suka
cincinnya!”Ucap Young Ah.
“Kalau begitu cincin
seperti apa yang kau suka hah?”Tanya JB kesal.
“Cincin seperti ini!”Ucap
Young Ah sambil mengeluarkan kalung yang ada di dalam bajunya.
“Kau masih
menyimpannya??”Tanya JB.
“Tentu saja! Aku kan tidak
sepertimu yang tidak bisa menjaga barang-barang berharga…”Ucap Young Ah
meremehkan.
“Siapa bilang aku tidak
bisa menjaganya?! Lihat ini!”Ucap JB lalu mengeluarkan kalung yang ada di dalam
bajunya.
“O! Kau juga masih
menyimpannya?!”Tanya Young Ah kaget.
“Tentu saja! Aishh…
Sudahlah… Yang terpenting sekarang kau mau tidak menikah denganku??”Tanya JB
lagi. Young Ah pun memegang dagunya pura-pura berfikir sementara JB sedang
berkeringat dingin dengan apa yang akan di ucapkan Young Ah nanti. 1 menit…. 3
menit…. 5 menit…. 10 menit…..
“Ya!!! Lama sekali!!!!”Teriak JB
kesal karena merasa di permainkan oleh Young Ah.
“Hahaha… Mian mian…”Jawab
Young Ah.
“Jadi… Apa??”Tanya JB. Dan
tiba-tiba Young Ah pun mengkisseu JB. Cukup lama, mungkin 10 detik.
“Apa itu cukup??”Tanya
Young Ah.
“Itu lebih dari cukup!”Jawab
JB lalu kemudian tersenyum lebar.
@JB Home
Saat itu orang tua JB dan orang tua
Young Ah sedang asik mengobrol di ruang tengah hingga akhirnya JB dan Young Ah
tiba-tiba membuka pintu.
“Eomma!! Appa!! Kami mau menikah
besok!!”Teriak dua sejoli itu.
“Ne?!!!!!”Teriak orang tua
JB dan Young Ah berbarengan.
THE END