Tittle : I Love You My Super Idol (Part 2)
Theme/Genre : Romance, Comedy
Author : Widia Apriyanti
*Annyeinghaseo!!
Author menghadirkan JB FF Part 2!!
Part 1 bisa kalian lihat disini : JB FF - I Love You My Super Idol Im Jae Bum (Part 1)
okkehh deh kalo gitu!
Lamgsung aja!
Check This Out!!
Don't Forget for RCL!
DON'T BE A SILENT READER!!
Cast:
Jang Young Ah. or You
TTL : Seoul, 10 April *hohoho pakek tanggal lahir author gak apa2 ya? Ganti sama tgl lahir kamu juga gpp
Hobi : Nggak punya hobi khusus kecuali baca komik/ majalah, nonton drama dan denger music
Hal yang tidak disukai : Im Jae Bum
Hal yang di sukai : Im Jae Bum juga hehehe
Hal yang di takuti : Hantu
Warna favorite : Semua suka, khusunya Pink Rose, White dan Hitam
Makanan favorite : Semua suka! Hohoho
Karakter : Baik, Jago berkelahi, Pintar, Jaim, Agak angkuh, Polos, Tidak suka di atur dan sifatnya suka berubah-ubah.
Fakta:
*Fans fanatic dari JB JJ Project.
*Anak seorang pengusaha dekorasi terbesar di Asia.
*Putri tunggal
*Paling geli sama kodok dan cicak
*Suka musim dingin.
TTL : Seoul, 10 April *hohoho pakek tanggal lahir author gak apa2 ya? Ganti sama tgl lahir kamu juga gpp
Hobi : Nggak punya hobi khusus kecuali baca komik/ majalah, nonton drama dan denger music
Hal yang tidak disukai : Im Jae Bum
Hal yang di sukai : Im Jae Bum juga hehehe
Hal yang di takuti : Hantu
Warna favorite : Semua suka, khusunya Pink Rose, White dan Hitam
Makanan favorite : Semua suka! Hohoho
Karakter : Baik, Jago berkelahi, Pintar, Jaim, Agak angkuh, Polos, Tidak suka di atur dan sifatnya suka berubah-ubah.
Fakta:
*Fans fanatic dari JB JJ Project.
*Anak seorang pengusaha dekorasi terbesar di Asia.
*Putri tunggal
*Paling geli sama kodok dan cicak
*Suka musim dingin.
Im Jae Bum. or JB
TTL : Seoul, 6 Januari *Asli lohh*
Hobi : Mempermainkan Jang Young Ah nan chagia~~ ohoho #Young Ah Say : Ya!!!!”#
Hal yang di sukai : Semuanya suka terutama Jang Young Ah.
Hal yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
Hal yang di takuti : Tendangan Young Ah
Warna favorite : Semua suka
Makanan favorite : Semua suka
Karakter : Genius, Baik, Agak Narsis, Suka menjahili Young Ah.
Fakta:
*Ngefans sama Junho 2PM
*Anak seorang pengusaha kain terbesar di Asia dan Eropa
*Putra tunggal
*Suka musim semi
TTL : Seoul, 6 Januari *Asli lohh*
Hobi : Mempermainkan Jang Young Ah nan chagia~~ ohoho #Young Ah Say : Ya!!!!”#
Hal yang di sukai : Semuanya suka terutama Jang Young Ah.
Hal yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
Hal yang di takuti : Tendangan Young Ah
Warna favorite : Semua suka
Makanan favorite : Semua suka
Karakter : Genius, Baik, Agak Narsis, Suka menjahili Young Ah.
Fakta:
*Ngefans sama Junho 2PM
*Anak seorang pengusaha kain terbesar di Asia dan Eropa
*Putra tunggal
*Suka musim semi
<<<<<< Review JB FF Part 1 >>>>>
@School
Young
Ah mengumpulkan tugasnya pada seonsangnim yang menyuruhnya menjadikan JB
sebagai guru kimia tambahannya. Tidak beberapa lama kemudian seonsangnim itu
mengembalikan tugas Young Ah lagi.
“Bagus
nona Jang!”Ucap seonsangnim itu.
“Kamshamnida sam!”Kata
Young Ah sambil tersenyum melihat tugasnya yang betul semua itu. Young Ah pun
melirik ke arah JB yang acuh tak acuh. Merasa ada yang memperhatikannya, JB pun
menoleh ke arah Young Ah.
“Mwo?”Bisik
JB tidak mau didengar sam killer itu.
“Gomaweo!”Bisik Young Ah
sambil memperlihatkan tugasnya pada JB. JB pun hanya tersenyum.
<<<<<< JB FF Part 1 End >>>>>>>
<<<<<<< JB FF Part 2 Start!!! >>>>>>>
@Young Ah’s Room
Saat
Young Ah memasuki kamarnya, terlihat seorang namja yang memakai kaca mata
bebingkai hitam sedang membolak balikkan sebuah buku di meja kamar Young Ah.
“Sedang
apa kau disini?”Tanya Young Ah.
“Materi hari ini kau harus
mempelajari ini! 2 hari lagi sam pasti akan membahasnya.”Ucap namja yang tak
lain dan tak bukan adalah JB.
“Lupakan! Aku harus
les!”Ucap Young Ah.
“Tidak perlu les, appa mu
sudah mengirimkan surat pengunduran diri ke semua tempat les mu.”Jelas JB
tenang.
“Mwo?? Dimana appa
ku?”Tanya Young Ah.
“Molla…mungkin di halaman
belakang.”Jawab JB asal. Tapi ucapan JB itu ternyata tepat, ayah Young Ah
benar-benar ada di halaman belakang.
“APPA!!!”Teriak
Young Ah pada appanya.
“Wae?? Mengagetkanku
saja….”
“Kenapa appa bertindak
seenaknya??”
“Mwo??”
“Kenapa appa
memberhentikan aku dari tempat les ku??”
“Oh… Itu karena appa pikir
Jae Bum sudah cukup untuk mengajarimu. Selain Karate, tidak ada lagi les yang
kau ikuti. Kalau urusan tata boga kau bisa minta eomma atau Im anjumma untuk
mengajarimu kapan saja.”
“Tapi apakah Jae Bum bisa
mengajarkan semua pelajaran padaku?”Tanya Young Ah tidak yakin kalau JB akan
sanggup mengajari semua pelajaran padanya.
“Jangan pernah meremehkan
orang yang mendapat nilai sempurna pada ujian kelulusan!”
“Mwo?? Sempurna?? Jadi dia
si nomor satu di seluruh korea itu???”
“Ne… Dan kau tau? IQ-nya
itu 200! Itu cukupkan??”Tanya Appa Young Ah lagi. Young Ah pun berfikir
sebentar.
“Hmm… Baiklah…”Ucap Young
Ah pasrah lalu kembali kekamarnya.
“Paman
bilang apa?”Tanya JB.
“Dia bilang padaku bahwa
kau akan mengajariku semua pelajaran di sekolah.”Jawab Young Ah lemas.
“Semuanya? Padahal aku
hanya bilang pelajaran kimia saja…”Ucap JB.
“Mwo? Jadi kau yang
menyarankan pada appa ku agar aku berhenti les??”Tanya Young Ah setengah
berteriak.
“Ani… Aku hanya bilang
kalau sam menyuruhku mengajarimu Kimia. Itu saja. Aku tidak tau kalau akan jadi
begini.”Jelas JB. Young Ah pun menjadi sedikit tenang akibat ucapan JB.
“Ohh… Ya sudah… Ayo kita
mulai.”Ucap Young Ah sambil mengambil sebuah buku tulis.
“Hmm… Oh iya, kau cocok
juga memakai kaca mata…”Lanjut Young Ah.
“Jinjja?? Kalau begitu aku
akan terus memakainya!”Ucap JB sambil membenarkan posisi kaca matanya yang agak
turun.
“Ani.. Tidak usah… Aku
lebih suka kau tidak memakai kaca mata karena aku bisa langsung melihat ke
dalam matamu.”
“Hmm?? Memangnya apa yang
bisa kau lihat??”Tanya JB.
“Kapan kau akan
mempermainkan aku atau tidak.”Jawab Young Ah.
“Jinnja?”Tanya JB lalu
langsung mendekatkan wajahnya pada Young Ah. Young Ah pun tidak memberikan
respon apapun karena hanya merasa akan dipermainkan. Young Ah pun hanya
memberikan tatapan dingin pada JB.
“Jangan
coba-coba mempermainkanku!”Ucap Young Ah dingin tanpa menjauhkan tubuhnya dari
JB.
“Tapi sayangnya aku sedang
tidak punya niat untuk mempermainkanmu!”Ucap JB lalu mengecup dahi Young Ah
lembut. Setelah itu JB langsung membuka kaca matanya.
“Kau… Serius?”Tanya Young
Ah ketika melihat mata JB yang sudah lepas dari kaca matanya. Young Ah baru
bisa melihat kalau JB tidak sedang mempermainkannya.
“Tentu saja… Katamu kau
tahu kapan aku akan mempermainkanmu…”Ucap JB.
“Tapi kan kau memakai kaca
mata, jadi aku tidak bisa mengetahuinya…”Elak Young Ah.
“Hmm.. Ya sudahlah, kita
lanjutkan nanti saja obrolan kita. Ayo belajar! Ini tugas yang tadi! Ayo
kerjakan!”Perintah JB pada Young Ah sambil memberikan soal-soal tugas sekolah
mereka tadi.
“Arrasseo….”Jawab
Young Ah singkat lalu mengerjakan soal-soal itu.
“Selesai!
Ini!”Ucap Young Ah lalu menyerahkan hasil pekerjaannya pada JB. JB pun
memeriksanya.
“Ulangi nomor 3, 5, 6 dan
9.”
“Hmm! Baiklah!!”Ucap Young
Ah lalu mulai memperbaikinya.
“Sam… Yang ini mana yang
harus aku perbaiki?”Tanya Young Ah.
“Hmm… Ini… Yang ini… Kau
agak sedikit keliru disini.”Jawab JB sambil menunjukkan kesalahan Young Ah.
“Ahh… Baiklah…”Ucap Young
Ah lalu kembali memperbaikinya. Setelah selesai, Young Ah memberikannya lagi
pada JB.
“Ini!”Ucap Young Ah
singkat.
“Hmmmm”Gumam JB sambil
mengoreksi pekerjaan Young Ah.
“Bagus…”Lanjut JB lalu
mengembalikan hasil pekerjaan Young Ah.
“Gomaweo sam!”Ucap Young
Ah sambil tersenyum.
“Ne ne… Ayo kita lanjutkan
ke pelajaran selanjutnya.”Ucap JB sambil mengambil buku pelajaran yang lainnya.
“Itu… Sam! Aku mau ke toilet
dulu!”Kata Young Ah meminta izin.
“Ne…”Jawab JB singkat lalu
kemudian Young Ah pergi ke toilet. Sementara menunggu Young Ah, JB
melihat-lihat buku catatan Young Ah dan menemukan sesuatu yang menarik.
“Mwo? Apa-apaan
ini??”Gumam JB melihat begitu banyak namanya tertulis di buku catatan Young Ah.
“JB saranghae… JB oppa…. JB
Oppaneun naeggeoya… Aishh jinjja… Dia benar-benar fans yang fanatic…”Ucap JB.
Tidak beberapa lama kemudian Young Ah keluar dari toilet dan melihat JB sedang
membolak-balik catatannya. Young Ah tidak ingat kalau dia pernah menuliskan
nama JB di catatannya karena itu sudah lama, sebelum mereka bertemu.
“Wae?
Kenapa kau senyum-senyum? Apakah ada yang salah dengan bukuku??”Tanya Young Ah
polos.
“JB Saranghae… JB oppa….
JB Oppaneun naeggeoya (JB oppa adalah milikku)…”Ucap JB sambil menunjukkan apa
yang tertulis di bukunya. Young Ah pun membelalakkan matanya.
“Ya!!”Teriak Young Ah.
“Kembalikan!!”Teriak Young
Ah lagi sambil berusaha merebut bukunya.
“Anniyeo…. Aku akan
menjadikannya koleksi.”Ucap Young Ah.
“Ya! Kembalikan!!”Teriak
Young Ah.
“Hmm, tapi jawab dulu
pertanyaanku… “Tawar JB.
“Kau mau Tanya apa??”Ucap
Young Ah lalu berhenti berusaha mengambil bukunya.
“Ini… Apakah ini
sungguhan??”Tanya JB sambil menunjukkan kata-kata yang bertuliskan ‘JB
Saranghae’.
“Sebagai fans iya.”Jawab
Young Ah.
“Kalau bukan fans?”Tanya
JB. Pipi Young Ah pun memerah. JB pun semakin mendekat ke Young Ah. Young Ah
pun membuka kaca mata JB untuk melihat apakah JB sedang mempermainkannya atau
serius. Dan, ternyata JB…………. Serius.
“Hmm…”Gumam
Young Ah sambil menundukkan wajahnya tidak berani menatap JB.
“Molla…”Jawab Young Ah
pelan. JB pun mengangkat dagu Young Ah agar menatapnya. Kemudian JB sedikit
menundukkan badannya agar sejajar dengan mata Young Ah.
“Jinjja? Kau tidak
tau?”Tanya JB pada Young Ah. Young Ah pun hanya mengangguk pelan.
“Hmm… Sayang sekali…
Padahal aku menyukaimu…”Ucap JB kemudian berdiri seperti biasanya. Young Ah pun
hanya dapat menatap JB.
“Jinjja??”Tanya Young Ah.
“Geureom!! Mau aku
buktikan??”Tanya JB lalu kembali mendekati wajah Young Ah.
“Ti.. Tidak usah. Aku
percaya…”Ucap Young Ah sambil berusaha menyembunyikan wajahnya yang sudah
semerah saus tomat.
“Baguslah kalau kau
percaya.”Kata JB lalu menjauhkan wajahnya.
“Huuuffftttt….”Young Ah
menghembuskan nafasnya seolah lega karena dia memang belum siap menerima first
kissnya.
“Ah! Ne!! Young Ah… Ayo
kita berkencan!”Ajak JB.
“Mwo??”Tanya Young Ah
kaget.
“Ne! Hari minggu nanti!
Selesai kau latihan karate. Aku ingin kita ke tempat pertama kali kita
bertemu.”Jelas JB.
“Ne? Ne? Ne?”Tanya JB
manja.
“Hmm… Ne…”Jawab Young Ah
pelan.
“Wae? Kau tidak mau?”Tanya
JB lagi karena merasa kalau Young Ah ragu-ragu menjawabnya.
“A… Anni.. Aku mau, hanya
saja aku belum pernah di ajak kencan oleh siapa pun”Jelas Young Ah agar JB
tidak salah paham.
“Jinjja? Jadi kau tidak
punya namja chingu sebelumnya?”Tanya JB. Young Ah hanya mengangguk.
“Wae? Tidak ada yang
menyatakan cinta padamu ya? Kasihan….”Ucap JB sambil menunjukkan wajah
bersimpati yang dibuat-buat.
“Aishh!! Jinjja! Banyak
namja yang menyatakan cintanya padaku tau! Tapi aku tolak!”Ucap Young Ah
setengah berteriak.
“Wae?”Tanya JB singkat
*hadeuh… oppaku ini banyak Tanya banget sih!*
“Molla… Hanya saja aku
belum siap.”
“Oo… Sekarang kau sudah
siap belum? Kalau sudah siap aku ingin mencalonkan diri menjadi
namjachingumu.”Ucap JB lantang.
“Mwo?”Tanya Young Ah.
“Ahh… Tidak jadi… Walaupun
aku tidak menjadi namja chingumu tapi pada akhirnya aku juga akan menikah
denganmu. Jadi untuk apa…”Lanjut JB.
“Huhh!!”Ucap Young Ah
seakan tidak setuju dengan perkataan JB. JB pun tertawa kecil.
“Hmm,
sepertinya aku harus pergi sekarang, pelajaran kita tutup sampai disini.”Ucap
JB setelah melihat jam tangannya. Ternyata sudah saatnya dia latihan.
“Ne??”Tanya Young Ah.
“Aku harus latihan. Kau
tidak lupa kan dengan profesi oppa mu ini?”Tanya JB seakan mengejek.
“Aisshhh!! Aku tidak lupa
tau! Tapi, mau kah kau menunggu 1 jam saja??”Tanya Young Ah sedikit memohon.
“Satu jam?? Lama sekali…
Tapi gwenchana, aku latihan jam 5. Memangnya kenapa?”
“Jinjjayeo?! Aku ingin
melakukan sesuatu tunggu aku satu jam lagi disini!”Ucap Young Ah lalu
meninggalkan JB sendirian di kamarnya.
“Ya! Ya!! Kau mau
kemana??!”Teriak JB, namun Young Ah tidak menanggapinya.
Sudah
sepuluh menit JB menunggu Young Ah didalam kamar hingga akhirnya JB memutuskan
untuk ke balkon kamar Young Ah untuk menghirup udara segar. JB pun duduk di
lantai balkon dan tak beberapa lama kemudian dia tertidur. Sementara itu Young
Ah sedang menyiapkan makanan untuk JB. Ternyata les tata boganya selama ini
tidak sia-sia.
<<<<<<<45
Menit kemudian>>>>>>>
Young
Ah sedang memasukkan makanan buatannya dalam sebuah wadah makan berwarna hitam.
Setelah selesai, Young Ah pun kembali ke kamarnya.
“JB!! JB!!”Teriak
Young Ah sambil tersenyum membawa sebuah bungkusan hitam kekamarnya.
“JB!”Teriak Young Ah lagi
ketika membuka pintu kamarnya, tapi JB tidak ada disana. Young Ah pun mejadi
panic karena tidak menemukan JB dimana pun. Young Ah kecewa dan terduduk di
lantai kamarnya sambil menatap bungkusan yang dibawanya dari tadi. Tidak
beberapa lama, air mata Young Ah menetesi bungkusan hitam yang ada di
pangkuannya. Ya, Young Ah menangis dan semakin lama tangisannya semakin
kencang.
“Huwaaa*Nangis*….
Jae Bum bodoh!! Pabo! Pabo!!”Ucap Young Ah setengah berteriak sementara air
mata terus membanjiri pipinya.
“Jae Bum pabo!!!!!”Kali
ini Young Ah berteriak dan tangisan Young Ah itu pun membangunkan JB dari
tidurnya. JB pun mengintip dari kaca balkon ke kamar Young Ah dan terlihat
Young Ah sedang menangis di lantai.
“Young
Ah?”Panggil JB ketika memasuki kamar Young Ah.
“Hmm???”Gumam Young Ah
lalu mendongakkan kepalanya berusaha melihat wajah orang yang memanggilnya.
“Gwenchana??”Tanya JB lalu
ikut duduk di depan Young Ah.
“Jae Bum?”Ucap Young Ah
balik bertanya.
“Wae?”Tanya JB lagi.
“Jae Bum!!!!”Teriak Young
Ah lalu memeluk JB. JB pun terkejut dan membalas pelukan Young Ah perlahan-lahan.
“Kau masih disini…”Gumam
Young Ah di bahu JB.
“Memangnya kau kira aku akan
pergi tanpa bilang padamu?”Ucap JB lalu melepaskan pelukan Young Ah kemudian
menghapus air mata Young Ah.
“Uljima….”Ucap JB sambil
memegang kedua pipi Young Ah lalu membersihkannya dari air mata Young Ah.
“Ingusmu keluar kalau kau menangis…”Lanjut JB, Young Ah pun berhenti menangis.
“Ini… Untukmu…”Ucap Young
Ah dengan suara yang bergetar karena habis menangis sambil memberikan bekal
makanan yang di pangkunya dari tadi.
“Ige mwoya?”Tanya JB dan
ingin membukanya, tapi Young Ah mencegahnya.
“Itu bekal makanan untukmu.
Kau harus memakannya! Aku tidak suka kalau masakanku ada sisanya.”Jelas Young
Ah.
“Ahh… Gomaweo… Tapi apakah
kau bisa menjamin kalau aku tidak akan sakit perut ketika memakannya??”Tanya JB
pada Young Ah.
“Aishh!! Jinjja! Sudahlah,
cepat pergi! Kau akan terlambat!!”Ucap Young Ah sambil mendorong JB ke arah
balkon.
“Ya! Ya! Aku bisa berjalan
sendiri!”Ucap JB. Young Ah pun menghentikannya ketika JB sudah berada di
balkonnya sendiri.
“Ne! Arrasseo!! Aza aza
fighting Jae Bum-ssi!!”Ucap Young Ah sambil mengepalkan tangannya.
“Aishh… Ne ne! Fighting!
Aku pergi dulu!!”Ucap JB lalu masuk ke kamarnya. Young Ah pun kembali ke
kamarnya lagi.
@Tempat latihan JB
#Waktu istirahat#
“Apa
itu hyung?”Tanya JR pada JB yang membawa sebuah bungkusan hitam.
“Ige? Bekal..”Jawab JB.
“Bekal? Tumben sekali…
Boleh aku minta?”Tanya JR lalu mendekatkan sumpitnya pada wadah bekal JB yang
sudah terbuka.
“Anni!! Aku harus yang
pertama memakannya!!”Ucap JB setengah berteriak pada JR, JR pun tidak jadi
mengambil sebuah telur gulung yang ada di dalam kotak bekal itu. JB pun
mengambil sebuah telur gulung yang berada di tengah dan memakannya. Beberapa
detik kemudian JB membulatkan matanya dan wajahnya pun berubah menjadi merah.
“Ada
apa hyung?? Tidak enak??”Tanya JR heran.
“Air!! Air!!”Teriak JB
kepedasan.
“Ini!”Ucap JR lalu
memberika segelas air.
“Aishh… Pedas sekali!”Ucap
JB.
“Pedas??”JR pun mengambil
sebuah telur gulung di dalam kotak bekal JB.
“Ini sangat enak! Kenapa
hyung bilang ini pedas?”Ucap JR. JB pun memelototkan matanya dan tidak beberapa
lama kemudian sebuah sms masuk.
By : Young Ah <3
<3
Annyeong Jae Bum-ssi~~
Sudah makan bekalmu?? Bagaiman rasanya? Oh iya! Telur gulung yang ada di tengah
itu aku isi 5 buah cabai hijau. Apakah kau memakannya?? Kalau kau memakannya
aku hanya akan bilang “Maaf anda kurang beruntung” Hahahaha…. Annyeonghaseo…..
“JANG YOUNG
AHHH!!!!!!!”Teriak JB ketika selesai membaca sms dari Young Ah.
“Wae hyung? Kau
dipermainkan??”Tanya JR polos.
“Diam!!!”Ucap JB lalu
memakan bekalnya dengan kesal.
<<<<<<<<<<
2 Hari kemudian>>>>>>>>>>>>
Hari
ini JB agak telat untuk mengajarkan Young Ah karena ada keperluan sebentar.
Karena lama menunggu, Young Ah pun menonton Drama Dream High 2 yang ada JB
sebagai pemerannya. Sudah lama Young Ah membelinya tapi tidak ada kesempatan
untuk menontonnya. Sedangkan TV? Hanya di tayangkan pada jam 10 malam. Young Ah
hanya sempat beberapa kali menontonnya. Karena Young Ah malas menonton dari
episode 1, akhirnya dia memilih episode secara acak. Dan terpilihlah episode 5.
Hampir sejam Young Ah menonton Dream High 2 itu. Dan sampailah pada adegan di
mana JB mengecup pipi Lian di ayunan. Young Ah hanya terdiam melihat adegan itu
dan tiba-tiba seseorang namja datang lalu mengecup pipi Young Ah. Sama seperti
adegan yang dilihatnya barusan. Young Ah pun menoleh ke samping secara
perlahan.
“Apa
kau cemburu?”Tanya namja yang mengecup pipi Young Ah yang ternyata adalah JB.
“Hmm?? A.. Anni…”Jawab Young
Ah lalu melihat ke layar komputernya lagi. Ternyata sudah selesai satu episode.
“Geojimal!”Ucap JB lagi.
“Aku tidak bohong…”Elak
Young Ah.
“Sudahlah… Jujur
saja…”Kata JB.
“Aisshhh…. Ne! Aku
cemburu!! Wae?!”Tanya Young Ah agak membentak.
“Hahaha…. Sudah kuduga…
Tapi jangan khawatir… Itu hanya acting! Tidak sungguhan…”Jelas JB.
“Ara ara… Tapi kenapa kau
baru datang sekarang?! Bwa! Aku bahkan menyelesaikan satu episode!”Ucap Young
Ah sambil menunjuk ke arah komputer yang ada di kamarnya.
“Mian mian… Aku ada urusan
sebentar tadi… Ayo kita mulai!”Ucap JB lalu menuju meja dimana mereka biasa
belajar bersama.
“Ne ne…”Jawab Young Ah
sambil mematikan komputernya.
#Beberapa hari
kemudian. Minggu#
Minggu
pagi yang begitu cerah, terlihat seorang gadis dengan pakaian putih-putih dan
mengenakan sebuah sabuk bewarna hitam yang kuat mengikat pinggangnya baru saja
turun dari mobil BMW hitam. Dengan rambut yang terikat rapi, Young Ah masuk ke
dalam sebuah gedung tempat pelatihan para karateka. 3 jam kemudian, Young Ah
telah selesai berlatih karate dan langsung pulang ke rumahnya. Ketika Young Ah
memasuki kamarnya, seorang namja yang menggunakan sebuah Topi dan syal berwarna
coklat yang hampir menutupi hidungnya sedang duduk manis di ranjang Young Ah.
“Wae?”Tanya
Young Ah pendek lalu berjalan mendekati namja itu.
“ Jangan katakan kau lupa
dengan janjimu!”Ucap namja itu lalu berdiri.
“Janji apa?”Tanya Young Ah
pura-pura lupa.
“Ya!!”Teriak namja bernama
Jae Bum itu.
“Hahaha… Ara ara… Kau
tunggu aku diluar!”Ucap Young Ah lalu mendorong JB menuju balkonnya.
“Tapi jangan lama-lama.
Ne?”
“Ne ne…”Jawab Young Ah
lalu mengunci pintu balkonnya kemudian menutupnya dengan gorden tebalnya.
Setelah
selesai berganti baju, Young Ah memakai make up yang sangat natural. Lipstik
pink dan bedak yang tipis. Setelah selesai, dia pun keluar dari kamarnya.
“Mau
kemana?”Tanya eomma Young Ah yang melihat putrinya berpenampilan sangat cantik
saat itu.
“Jalan-jalan…”Jawab Young
Ah.
“Bersama Jae Bum?”Goda
eomma Young Ah.
“Hehehe”Young Ah hanya
tertawa kecil lalu menuju pintu rumahnya.
“Aku pergi dulu!”Ucap
Young Ah setengah berteriak.
“Ne …”Jawab eomma Young
Ah. Diluar, JB sedang berdiri bersandar di pagar rumah keluarga Jang sambil
melihat ke jalan.
“Kajja!”Ucap Young Ah
singkat lalu berdiri di depan JB.
“Woahh~~ Bwa! Bwa! Siapa
ini?”Tanya JB sambil tertawa kecil.
“Haruskah aku
memperkenalkan diriku?”Jawab Young Ah sedikit tersenyum.
“Hahaha… Neomu yeoppo…
Kajja…”Ajak JB.
“Jakkaman!! Apakah kita
akan jalan kaki??”Tanya Young Ah karena tidak ada satu pun kendaraan yang
dilihatnya.
“Memang kenapa?”Tanya JB
polos.
“Kau ingin aku mati
kelelahan apa?”Bentak Young Ah.
“Tidak… Lagi pula kau
tidak akan mati kalau hanya berjalan 740 meter…”Jelas JB.
“Memangnya kita mau
kemana? Dekat sekali…”Tanya Young Ah bingung.
“Kau ini pikun atau apa
sih??”Ucap JB sambil mendorong kepala Young Ah dengan telunjuknya.
“Memang kau pernah
mengatakannya ya?”Ucap Young Ah masih bingung.
“Aishh… Sudahlah…
Kajja…”Ajak JB kemudian menarik tangan Young Ah agar mengikutinya. 15 menit
kemudian terlihat sebuah sungai yang sangat lebar didepan mata JB dan Young Ah.
“Ahh… Ne ne… Aku baru
ingat!”Ucap Young Ah. Tiba-tiba JB menarik tangan Young Ah dan membawanya ke
sebuah toko ice cream dimana mereka pernah makan ice cream bersama.
“Aku
pesan yang ini!!”Pinta JB kepada seorang pelayan sambil menunjuk sebuah gambar
ice cream berwarna putih yang berbintik coklat.
“Ye… Silahkan tunggu
sebentar.”Ucap pelayan itu. JB pun duduk ditempat pertama kali mereka makan
bersama. Dipinggir jendela kaca.
“Kali ini aku yang akan
mentraktirmu!”Ucap JB ketika Young Ah sudah duduk di depannya.
“Ya! Micheosseo??!! Ini
masih musim dingin, dan kau menyuruhku makan ice cream??”Ucap Young Ah sedikit
berteriak.
“Naega?? Kau juga sama
gilanya denganku! Kau tidak ingat ya? Pertama kali kita kesini hujan deras dan
musim dingin baru dimulai tapi kau memesan sepiring ice cream jumbo.”
“Aisshh… Jinjja… Sudahlah,
aku tidak akan pernah menang melawanmu!”Ucap Young Ah
“Hahaha… Tapi tadi aku
memesan ice cream yang ada coklatnya. Gwenchana?”Tanya JB.
“Ne… Gwenchana…”Jawab
Young Ah. Tidak beberapa lama kemudian seorang pelayan datang membawakan
sepiring penuh ice cream vanilla-coklat.
“Silahkann…..”Ucap
pelayan itu.
“Kamshamnida… Hmm cogiyo…
Bisakah aku …”Ucapan Young Ah dipotong oleh pelayan itu.
“Ara ara… Ini kan??”Tanya
pelayan itu sambil menyodorkan sebuah sendok pada Young Ah.
“O! Dari mana kau
tau?”Tanya Young Ah heran.
“Tentu saja… Kalian
satu-satunya pasangan yang datang makan ice cream pada musim dingin di toko
ini. Pelanggan kami yang lain hanya akan memesan kopi atau teh… “Jelas pelayan
itu.
“Jinjja?”Tanya Young Ah
tidak percaya.
“Geure… Kalau begitu aku
permisi dulu…”Ucap pelayan itu dan kembali ke tempatnya.
“Wahh… Sepertinya kita
yang pertama makan ice cream pada musim dingin di toko ini…”Ulang JB.
“Ne… Bwa! Disini hanya ada
3 orang pelanggan! Kita berdua dan seorang ajusshi yang sedang baca Koran
sambil minum kopi itu!”Tambah Young Ah sambil memasukkan sesendok ice cream ke
mulutnya.
“Ne ne …”Jawab JB setuju
lalu melakukan hal yang sama dengan Young Ah. Satu jam kemudian mereka telah
menghabiskan ice cream yang ada atas meja mereka dan langsung keluar dari toko
itu.
“Hmm…
Apakah kita pulang saja sekarang?”Tanya JB.
“Ppu… Pppu… Lang?”Tanya
Young Ah tergagap mendengar perkataan JB. Walaupun Young Ah tidak pernah
berkencan sebelumnya, tapi yang dia dengar dari teman-temannya kalau kencan itu
bisa dari pagi sampai sore. Tapi kenapa yang dialami oleh Young Ah hanya 1
jam??
“Wae?”Ucap JB singkat.
“A.. Anni…”Jawab Young Ah
singkat.
“Tapi sayang sekali kalau
sampai disini saja… Jadwalku kan jarang ada istirahatnya seperti ini… Bagaimana
kalau kita jalan-jalan dulu??”Tanya JB lalu menggenggam tangan Young Ah.
Sedangkan Young Ah hanya tersenyum. Sepanjang perjalanan, mereka hanya diam
saja hingga Young Ah membuka percakapan.
“Apakah
kau pernah seperti ini sebelumnya?”Tanya Young Ah.
“Apanya?”Ucap JB balik
bertanya.
“Kencan….”Jawab Young Ah
pelan.
“Pernah…”Jawab JB.
“Jinjja??!! Dengan
siapa??”
“Memangnya kenapa? Kau
akan memasukkannya di blogmu?”
“Aishh kau ini… Aku tidak
sejahat itu. Geunde…. Nugu??”
“Dimana dulu? Di drama
atau kenyataan?”
“Tentu saja real…”
“Denganmu….”Jawab JB.
Young Ah menjadi bingung.
“Ha? Kapan? Ini kan
pertama kalinya…”
“Satu jam yang lalu…
hehehe….”
“Ya!!”Teriak Young Ah.
“Aku belum pernah
berkencan sebelumnya…”Jawab JB jujur.
“Jinjja??!! Kalau begitu,
tunggu sebentar!!”Ucap Young Ah lalu berhenti tiba-tiba dan lagsung mengambil
handphonenya.
“Ada apa??”Tanya JB lalu
mendekati Young Ah.
“Apa ini?!”Tanya JB lagi
lalu mengambil handphone Young Ah.
“JB belum pernah
berkencan…”Gumam JB sambil membaca tulisan di hanphone Young Ah yang telah
membuka blog milik Young Ah.
“Aishh!! Kau ini! Katamu
kau tidak akan menyebarkannya?!!”Ucap JB lalu menghapus tulisan di blog Young
Ah itu.
“Ya! Kenapa kau
menghapusnya?”Ucap Young Ah agak berteriak lalu mengambil kembali handphonenya.
“Kau mana boleh
menyebarkan kebohongan seperti itu…”Balas JB.
“Mwo?”Tanya Young Ah.
“Aku kan sedang berkencan
denganmu. Jadi kau tidak boleh menuliskan kalau aku tidak pernah berkencan.”
“Ahh… Iya… Aku lupa kalau
kita sedang berkencan. Kalau begitu aku tidak jadi menuliskannya.”Ucap Young Ah
lalu memasukkan handphonenya lagi.
“Kajja kita pulang….”Ajak
JB.
“Ne ne …”Jawab Young Ah
lalu mengikuti JB yang sudah berjalan duluan didepannya.
“Ya! Cepat sedikit!!”Ucap
JB setengah berteriak.
“Ne!!!”Teriak Young Ah
lalu berlari kecil. Ketika Young Ah sudah berada tepat di belakang JB, JB malah
berhenti dan Young Ah pun menabrak punggung JB.
“Ya!!”Teriak Young Ah
sambil mengusap-usap dahinya yang menabrak punggung JB tadi.
“Young Ah-ssi…”Ucap JB
lalu membalikkan badannya ke arah Young Ah.
“Wae?”Tanya Young Ah masih
kesal karena menabrak JB tadi.
“Aku hampir melupakan inti
dari sebuah kencan.”Ucap JB lembut sambil menatap mata Young Ah.
“Ya! Jae Bum! Kau
membuatku takut!”Ucap Young Ah dan sedikit menjauhkan dirinya dari JB tapi
tangan JB menahan bahu Young Ah agar tidak menjauh darinya. JB hanya diam lalu
mendekatkan wajahnya ke muka Young Ah. Young Ah pun memejamkan matanya dan
tidak beberapa lama kemudian JB mengecup lembut dahi Young Ah.
“Untuk
selanjutnya tunggu sampai kita menikah…”Ucap JB sambil tersenyum.
“He?!”Balas Young Ah
bingung.
“Ah!! Tapi jangan berikan
first kissmu pada namja lain!! Arrasseo??!!”Ucap JB tegas.
“Hahh… Yang benar
saja…”Ucap Young Ah dengan nada mengejek.
“Mwo? Pokoknya tidak
boleh!”Larang JB.
“Aishh… Arasseo, arrasseo…
Lagi pula aku hanya akan mengizinkan suamiku saja yang melakukannya.”Ucap Young
Ah santai.
“Janji??”Tanya JB sambil
mengulurkan kelingkingnya.
“Apa ini? Memangnya aku
anak-anak?!”Ucap Young Ah.”
“Janji?”Ulang JB lagi.
Young Ah pun akhirnya menautkan kelingkingnya ke JB.
“Kajja pulang! Aku sudah
hampir mati kedinginan disini!!”Ucap Young Ah lalu berjalan meninggalkan JB.
“Ya! Tunggu aku pabo!”Ucap
JB sedikit berteriak sambil berlari kecil menyusul Young Ah.
“Mworago?!”Tanya Young Ah
karena mendengar JB memanggilnya bodoh.
“A.. Anni…”Jawab JB takut
terkena tendangan karateka untuk yang kedua kalinya.
#Satu Bulan
Kemudian#
Seperti
biasanya, pada jam seperti ini pasti ada dua orang remaja yang sedang sibuk
membaca atau pun menulis-nulis di kamar Young Ah.
“Selesai!
Ini!”Ucap Young Ah lalu memberikan bukunya pada JB. JB pun memeriksa hasil
pekerjaan calon istrinya itu satu persatu. Sedangkan Young Ah hanya diam sambil
melihat ke JB.
“Saranghae”Ucap Young Ah
dengan suara yang sangat kecil. JB pun tidak bisa mendengarnya.
“Mworago?”Tanya JB bingung
karena merasa Young Ah mengucapkan sesuatu.
“A… Anni… Aku tidak bilang
apa-apa…”Jawab Young Ah agak gugup.
“Ooo…”Ucap JB singkat lalu
melanjutkan kembali aktifitasnya.
“JB… Hmm… Maksudku Jae
Bum…”Panggil Young Ah pelan.
“Hmm?”JB hanya berdeham
untuk mewakili ucapannya karena JB masih belum selesai mengoreksi pekerjaan
Young Ah.
“Kapan kau akan debut? Kau
kan sudah cukup lama trainee…”Ucap Young Ah.
“Wae??”Tanya JB pendek
masih tetap berkutat dengan buku Young Ah.
“Anni… Aku hanya ingin
bertanya… Tapi kalau kau tidak mau menjawabnya juga tidak apa-apa, aku tau itu
adalah rahasia perusahaan jadi kau tidak------“
“Satu bulan…”Ucap JB
singkat dan sukses menghentikan ucapan Young Ah yang bagaikan kereta itu.
“Mwo?”Tanya Young Ah tidak
mengerti.
“Ne! Satu bulan lagi aku
akan debut sebagai penyanyi dengan JR. Ini! Perbaiki! Dari 20 soal kau salah 5!
Cari sendiri salahnya dimana dan cari sendiri nomor berapa saja yang
salah!”Tegas JB sambil mengembalikan buku Young Ah.
“Mwo?!!”Ucap Young Ah
setengah berteriak.
“Wae? Kau tidak mau?
Walaupun kau tidak mau, kau HARUS mau! Baiklah, kalau kau selesai taruh di meja
kamarku. Aku latihan dulu.”Ucap JB sambil mengambil tasnya.
“Hahh??”Ucap Young
terdiam. Sementara JB sudah bersiap-siap untuk angkat kaki dari kamar Young Ah.
“Aishh!! Hoax!”Ucap Young
Ah kesal lalu kemudian menundukkan kepalanya melihat ke buku yang ada di atas
mejanya. Tiba-tiba JB mengecup lembut puncak kepalanya. Young Ah pun mengangkat
kepalanya perlahan.
“Mianhae
aku tidak bisa selalu bersamamu…”Ucap JB lembut sambil memegang kepala Young
Ah. Young Ah pun hanya terdiam menatap JB.
“Aku pergi dulu…
Saranghae…”Ucap JB sambil sedikit mengacak rambut Young Ah lalu keluar dari
kamar Young Ah.
“Na do…”Jawab Young Ah
pelan ketika JB sudah keluar dari kamarnya.
“Hah?? Apa yang barusan
aku katakan?! Aishh sudahlah! Kerjakan saja ini Jang Young Ah!”Ucap Young Ah
ketika sadar apa yang telah dia ucapkan tadi lalu kembali menekuni
soal-soalnya.
#Satu minggu
kemudian#
Hari
ini JB tidak bisa menjadi guru untuk Young Ah karena dia sibuk mempersiapkan
debutnya. Alhasil, Young Ah belajar sendiri. Saat tidak bisa mengerjakan
beberapa soal, Young Ah menyalin soal-soal yang membuatnya pusing itu dan
menaruhnya di kamar JB. Kamar JB itu jarang di kunci jadi Young Ah bisa masuk
dengan leluasa. Entah kapan JB mengembalikannnya, tiba-tiba buku Young Ah sudah
ada di atas ranjangnya sedangkan tidak ada JB disana, tapi semua soal-soalnya
sudah di jawab. Bahkan ada penjelasannya. Mungkin JB melakukannya saat Young Ah
sedang tidak ada dikamarnya. Hal itu terus berlanjut selama 2 minggu. Hingga
pada akhirnya JB dan Young Ah bertemu lagi 2 minggu kemudian.
“Nuguseo?”Tanya
Young Ah pada seorang namja berambut blonde yang ada di kamarnya. Namja itu pun
membalikkan badannya dan tersenyum manis memandang Young Ah.
“Jae… Bum??”Tanya Young
Ah.
“Annyeong chagi~~”Sapa JB
sambil melambaikan tangannya.
“Jae Bum!!!!!
Bogosipheo!!”Ucap Young Ah sedikit berteriak lalu memeluk JB. JB yang kaget pun
hanya merentangkan tangannya dan tidak beberapa lama kemudian JB pun membalas
pelukan Young Ah. Beberapa detik kemudian Young Ah baru sadar apa yang
dilakukannya lalu mendorong tubuh JB menjauh darinya, tapi tangan JB menahan
pinggang Young Ah sehingga Young Ah tidak bisa menjauhkan diri dari JB.
“Jinjja??
Kau merindukanku?”Tanya JB dengan senyum evilnya.
“Euhhmmm...”Young Ah hanya
berdehem ria tidak bisa menjawab.
“Ayo jawab… Aku tidak
punya banyak waktu.”Ucap JB.
“N… N… Ne….”Ucap Young Ah
gugup lalu menundukkan kepalanya, tidak berani menatap JB.
“Mworago??”Tanya JB.
“Aishh… Sudahlah… Lepaskan
aku!!”Ucap Young Ah setengah berteriak sambil mendorong tubuh JB. Tapi sia-sia
saja. JB malah memeluk kembali Young Ah.
“Anni!! Aku masih
merindukanmu!”Ucap JB lalu mempererat pelukannya. Young Ah jadi sesak nafas di
buatnya.
“J… Jae Bum-ssi! Le…
Lepaskan! Aku tt… tidak bisa bernafas!!”Ucap Young Ah terputus-putus. JB pun melepaskan
pelukannya. Langsung saja Young Ah mengambil oksigen sebanyak-banyaknya.
“Mian… Gwenchana??”Tanya
JB sambil mensejajarkan wajahnya dan Young Ah.
“Aishh!!
Micheosseo?!!”Bentak Young Ah masih berusaha mengatur nafasnya.
“Mian mian… Aku tidak bisa
mengontrol diriku tadi….”Jelas JB.
“Aishh… Ne ne…. Gwenchana…
Tapi kenapa kau tidak masuk sekolah terus sih?! Dan… Ada apa dengan rambutmu
itu?”Tanya Young Ah penasaran karena JB sudah 2 minggu tidak masuk sekolah.
“Aku akan debut. Jadi aku
mengambil cuti sebentar… Setelah seminggu debut aku akan kembali ke sekolah…
Dan soal rambutku, JYP menyuruhku untuk mewarnainya! Eotte? Kau suka?”Tanya JB
sambil membenarkan rambut blondenya itu. #Seperti gambar dibawah ini! Hohoho#
“Lumayan…
Tapi aku lebih menyukai yang warna coklat”
“Hmm… Arasseo…”Jawab JB.
“Aku pergi dulu”Lanjut JB
lalu mengecup lembut dahi Young Ah. Young Ah pun memejamkan matanya.
“Sampai jumpa
chagia~~”Ucap JB lalu keluar dari kamar Young Ah.
“Ne oppa…”Gumam Young Ah
pelan.
“He?? Ada apa denganku
belakangan ini??? Kenapa aku sering bicara tanpa sadar? Huft…. Sudahlah… Kepalaku
pusing memikirkannya….”Ucap Young Ah lalu masuk ke kamar mandi kamarnya.
#Satu minggu setelah
debut#
@School
Dipagi
hari yang cerah, Young Ah sedang sibuk membaca buku biologinya di dalam kelas
dan telinganya tidak sengaja mendengar teriakan-teriakan kecil para siswa dan
siswi yang sedang berlari menuju gerbang sekolah.
“Ya!!
Ya!! JB sudah masuk sekolah!!”Teriak seorang siswa dari luar kelas Young Ah.
“Kyaa!! JB! JB! JB!”Teriak
beberapa orang siswi.
“JB???”Gumam Young Ah
pelan.
“Ya! Ayo cepat! Dia sudah
memasuki sekolah!!”Teriak seorang siswa lagi.
“Mwo??”Gumam Young Ah lalu
menghampiri jendela kelasnya. Kelas Young Ah itu ada di lantai 2. Dan benar
saja, JB sedang berjalan di halaman sekolah. Sedangkan Young Ah hanya tersenyum
kecil melihat JB. JB sudah mengecat kembali rambutnya menjadi warna coklat.
Persis seperti sebelum debut.
“Haahhh…. Akhirnya dia
kembali.”Gumam Young Ah masih tetap memandang JB dan tiba-tiba JB melihat ke
arah Young Ah. Young Ah pun membulatkan matanya karena terkejut dan langsung
salah tingkah kemudian dia memutukan untuk kembali ke tempat duduknya dan
melanjutkan membaca bukunya walaupun konsentrasinya agak terganggu karena
memikirkan seberapa lama lagi JB akan masuk ke kelas. Dan tidak beberapa lama
kemudian, JB masuk kedalam kelas dan langsung duduk di sebelah Young Ah
sementara siswa-siswa yang menjadi fansnya masih berteriak-teriak memanggil
namanya. JB pun menyuruh mereka untuk diam. Dan akhirnya para fans JB pun diam
dan membubarkan diri.
“Ya!
Apa yang sedang kau lakukan??”Tanya JB melihat Young Ah yang sedang membaca
buku.
“Tidak aku jawab kau sudah
tau kan?”Ucap Young Ah sambil tetap melihat ke bukunya.
“Apakah ini sikap
seseorang yang sudah lama tidak bertemu calon suaminya?”Ucap JB. Young Ah pun
langsung meletakkan bukunya dan langsung melihat ke JB.
“YA!!!!”Ucap Young Ah
sedikit berteriak.
“Wae??”Tanya JB dengan
wajah seakan tidak tau apa-apa.
“Jangan membicarakannya di
sekolah.”Ucap Young Ah.
“Wae?? Itukan benar….”
“Tapi setidaknya kau tidak
membicarakannya di sekolah. Aku tidak ingin terjadi skandal karena itu sangat
merepotkan.”
“Hmm… Arasseo
arasseo….”Jawab JB dan tidak lama kemudian bel pun berbunyi.
<<<<<<<<<< Pulang
Sekolah >>>>>>>>>>
“Aku
pulang!!!!!”Ucap Young Ah sedikit berteriak.
“Kau sudah pulang?”Tanya
eomma Young Ah.
“Ne…”Jawab Young Ah
singkat.
“Young Ah… Kesini
sebentar…”Panggil appanya.
“Ne… Wae appa??”Tanya
Young Ah setelah duduk di sebelah appanya.
“Hari sabtu nanti kau
tidak ada acara kan?”Tanya appanya lagi.
“Hmm… Tidak ada….”Jawab
Young Ah.
“Ohh…. Baguslah kalau
begitu…”
“Waeyeo?”Tanya Young Ah
sambil memakan kue yang ada di depannya.
“Kau akan bertunangan
sabtu nanti.”Ucap Appa Young Ah tenang.
“Ooo….”Ucap Young Ah
sambil tetap memakan kue yang ada di pangkuannya itu.
“MWO??!! Uhukk…
Uhukk…”Teriak Young Ah ketika sadar dan dia pun tersedak oleh kue yang di
makannya tadi.
“Ya! Minum ini!”Ucap appa
Young Ah sambil memberikan segelas the yang ada di meja. Young Ah pun langsung
meminumnya.
“Appa!!!”Teriak Young Ah.
“Wae?? Nantinya kan kau
juga akan menikah dengannya…”Ucap appa Young Ah tenang.
“Tapi kan…”Ucap Young Ah
pelan karena tidak bisa memberikan alasan.
“Appa sudah menyiapkan
semuanya. Kita akan melakukannya sambil bercamping! Hahaha… Sudah lama appa
ingin melakukannya… Hmm… Oh iya, yang hadir nanti hanya appa, eomma, kau, JB
dan kedua orang tuanya. Appa tidak suka jika terlalu ramai. Kita akan
bercamping selama satu hari dua malam. Jadi… Eotte? Kau setuju?”Tanya appa
Young Ah.
“Hmm…. Baiklah….”Ucap
Young Ah pelan.
“Kalau begitu aku naik
dulu.”Lanjut Young Ah.
“Ahh… Ne ne….”Jawab appa
Young Ah.
#Sabtu#
Pulang
sekolah, Young Ah sudah di samut dengan orang tuanya yang telah berpakaian
tamasya dan sebuah mobil van yang berukuran cukup besar di depan rumahnya.
“Young
Ah! Bajumu sudah eomma kemasi. Cepat ganti bajumu!”Ucap eomma Young Ah.
“Aishh…. Jinjja… Ne
ne….”Jawab Young Ah lalu masuk ke rumahnya. Dikamar Young Ah sebuah dress putih
sepanjang lutut dan sebuah cardigan berwarna senada sudah terbentang rapi di
atas ranjangnya.
“Aku harus memakai ini?”Gumam Young
Ah lalu mengambil baju itu.Tidak beberapa lama
kemudian, Young Ah selesai memakainya dan menemukan sebuah
sepatu bertali yang bewarna sama dengan dressnya. Setelah selesai Young Ah pun
sedikit mengepang rambut ikalnya itu dan poninya di biarkan menutupi dahinya.
#bayangin aja rambutnya kim pil sook yang pas pemotretan sama Jason.#
Setelah
selesai Young Ah pun keluar dari rumahnya dan di luar Young Ah pun menemui orang tuanya dan orang tua Jae Bum
sedang mengobrol sedangkan Jae Bum sedang bersandar di mobil sambil melihat ke
arah Young Ah yang baru saja keluar dari rumah keluarga Jang.
“Ya!
Jang Young Ah! Cepatlah…”Teriak JB lalu masuk ke dalam mobil.
“Aishh… Ne ne!!”Teriak
Young Ah tidak mau kalah sambil mengembungkan pipinya lalu berjalan ke arah
mobil. Sedangkan kedua orang tua mereka hanya tertawa kecil melihat tingkah
anak mereka itu. Mereka pun naik ke mobil. Appa JB yang menyetir sedangkan Appa
Young Ah berada di sebelahnya sambil mengobrol. Begitu pula dengan eomma Young
Ah dan eomma JB yang sibuk mengobrol di kursi tengah. Sedangkan Young Ah dan JB
duduk di kursi belakang tanpa mengucapkan sepatah kata pun. Keduanya hanya
menatap keluar jendela mobil.
Karena
bosan JB pun mengeluarkan PSP-nya dan mulai bermain game. Hal itu pun menarik
perhantian Young Ah lalu mendekatkan kepalanya ke PSP JB.
“Ya!!
Jauhkah kepalamu! Aku tidak bisa melihatnya pabo!!”
“Aishhh!! Ini permainan
apa? Pinjami aku!! Ne? Ne? Ne?”Ucap Young Ah sambil mengguncang-guncangkan
lengan JB.
“Ya! Hentikan! Aku tidak
bisa berkonsentrasi!”Ucap JB agak berteriak.
“Pinjami aku Jae Bum!!
Jebal!!”Ucap Young Ah masih mengguncang-guncangkan lengan JB.
“Shireo!!! Aku baru saja
memainkannya!!”Ucap JB.
“Aishh!! Jinjja!!! Joha!
Kalau kau kalah aku yang akan memainkannya, eotte??”
“Ne ne… Terserah
padamu!”Ucap JB sambil tetap melihat ke layar PSP-nya. Young Ah pun mendekatkan
kepalanya ke JB untuk melihat apa yang dilihat oleh JB.
“Itu! Itu!!”Ucap Young Ah
sedikit berteriak di sebelah telinga JB.
“Aishh!! Kau ini neomu
paboya!!”Lanjut Young Ah lagi. JB pun merasa terganggu karena teriakan-teriakan
Young Ah.
“Ya! Diam!!”Bentak JB lalu
menoleh ke arah Young Ah. Wajah mereka sangat dekat dan mereka hanya diam
menatap mata orang di depannya. Tidak lama kemudian terdengar suara Game Over
dari PSP JB dan hal itu pun memalingkan pandangan keduanya.
“O!
Game Over…”Ucap JB canggung.
“Hmm.. Ne… Kau benar…
Kemarikan! Giliranku…”Ucap Young Ah tidak kalah canggung lalu mengambil PSP
dari tangan JB. JB pun hanya menatap Young Ah sebentar lalu memalingkannya ke
luar jendela.
To Be Continued....