Jumat, 29 Juni 2012

JB FF - I Love You My Super Idol Im Jae Bum ~ Part 1


Tittle : I LOVE YOU MY SUPER IDOL IM JAE BUM (PART 1)

Theme : Romance, Comedy
Author : Widia Apriyanti


Kata pembuka (?):

Tes tes tes... 123...
Annyeonghaseo!!!!!! *teriak pakek mike sekolah*

Author yang super gak jelas datang bawa ff nih… Dan kali ini castnya itu suami author Im Jae Bum (Selain Wooyoung oppa of course! Xoxoxo)

Ini ff yang paling sulit menurut author soalnya inspirasinya itu lohh. Hanya datang pas jam 10  malem lewat. Kalo udah lewat dari jam 3 malem, inspirasinya itu bakalan ilang dan hasilnya adalah cerita yang super nggak jelas. Profil prmainnya aja author buat jam 1 malem.

Jadi mian aja yah kalo banyak yang nggak nyambung, alurnya super berantakan, dsb.
 
Oh iya! Satu masalah lagi yang buat author pusing 7 keliling pas buat ff ini adalah masalah waktunya! Ada yang satu bulan kemudianlah, dua minggu kemudian lah, itu semua bikin otak author serasa mau konslet.

FF ini author buat sekitar satu bulan lebih. So author sangat mengharapkan comment kalian!! Sebagai hadiah buat usaha author menyelesaikan ff ini gitu….

Oh iya! Author juga mau minta bantuannya untuk menyebarluaskan ff ini. Buat yang mau ngeshare admin doain cintanya tersampaikan pada bias masing-masing deh! Okay?!

Ya udahlah, kayaknya author udah terlalu banyak ngomong. Langsung aja yahh!!!!!


RCL PLEASE!!!!

DON’T BE A SILENT READER!!!





Cast:

Jang Young Ah
. or You

TTL : Seoul, 10 April *hohoho pakek tanggal lahir author gak apa2 ya? Ganti sama tgl lahir kamu juga gpp
Hobi : Nggak punya hobi khusus kecuali baca komik/ majalah, nonton drama dan denger music
Hal yang tidak disukai : Im Jae Bum
Hal yang di sukai : Im Jae Bum juga hehehe
Hal yang di takuti : Hantu
Warna favorite : Semua suka, khusunya Pink Rose, White dan Hitam
Makanan favorite : Semua suka! Hohoho
Karakter : Baik, Jago berkelahi, Pintar, Jaim, Agak angkuh, Polos, Tidak suka di atur dan sifatnya suka berubah-ubah.
Fakta:
*Fans fanatic dari JB JJ Project.
*Anak seorang pengusaha dekorasi terbesar di Asia.
*Putri tunggal
*Paling geli sama kodok dan cicak
*Suka musim dingin.

Im Jae Bum. or JB

TTL : Seoul, 6 Januari *Asli lohh*
Hobi : Mempermainkan Jang Young Ah nan chagia~~ ohoho #Young Ah Say : Ya!!!!”#
Hal yang di sukai : Semuanya suka terutama Jang Young Ah.
Hal yang tidak disukai : Makanan yang terlalu pedas
Hal yang di takuti : Tendangan Young Ah
Warna favorite : Semua suka
Makanan favorite : Semua suka
Karakter : Genius, Baik, Agak Narsis, Suka menjahili Young Ah.
Fakta:
*Ngefans sama Junho 2PM
*Anak seorang pengusaha kain terbesar di Asia dan Eropa
*Putra tunggal
*Suka musim semi





                Seorang gadis berumur 14 tahun baru saja pulang sekolah dan langsung masuk ke rumahnya. Didalam rumah, orang tua dari gadis itu sudah menunggunya.

“ Young Ah! Kesini sebentar!”Panggil appanya.
“Ne appa, wae??”Tanya gadis yang bernama Young Ah, Jang Young Ah.
“Duduk dulu.”Perintah eommanya.
“Wae?”Gadis itu bertanya lagi.
“Apakah kau mau kami jodohkan?”Tanya appa Young Ah to the point.
“Mwo??!!”Ucap Young Ah setengah berteriak.
“Aku ini baru 14 tahun appa!! Lagi pula aku baru saja lulus SMP!! Mana bisa appa
menjodohkanku seenaknya??!!”Ucap Young Ah. Kalian pasti bingung kenapa di usianya yang baru 14 tahun, Young Ah sudah lulus SMP,*dikorea biasanya lulus JHS umur 15 thn*  yah, sewaktu SD dia pernah loncat kelas. Young Ah memang termasuk siswi yang pintar di sekolahnya. Buktinya saat Ujian Kelulusan beberapa waktu yang lalu dia berada diperingkat ke 38 se-Korea Selatan.
“Tenang Young Ah. Walaupun kau kami jodohkan, kau baru akan kami nikahkan setelah lulus kuliah. Lagi pula putra teman appa itu tampan! Apa kau tau Im Ajusshi?? Kau akan kami jodohkan dengan putranya.”Ucap appa Young Ah tenang.
“Im Ajusshi?? Aku tahu dengan Im ajusshi, tapi aku tidak pernah melihat putranya.”Kata Young Ah yang sudah mulai tenang dan sepertinya mau menerima perjodohan ini.
“Ini fotonya. Dia 2 tahun lebih tua darimu.”Ucap appa Young Ah sambil memberikan 2 lembar foto kepada putrinya.




“M… Mwoo??!!! Ini kan JB!!???”Ucap Young Ah kaget.
 “JB?? Nuguya??”Tanya eomma Young Ah bingung.
“Ini JB eomma!! JB!!!”Ulang Young Ah lagi meyakinkan.
“Kau ini! Ini bukan JB! Tapi Jae Bum! Im Jae Bum!”Ucap appa Young Ah menjelaskan.
“Aisshh appa!! Jae Bum itu nama aslinya! Nama panggungnya itu JB! Aku adalah Fansnya!”
 “Fans?”Tanya eomma dan appa Young Ah berbarengan. Mereka bingung, memangnya Jae Bum itu artis ya? Tanya mereka berdua didalam hati.
“Aishh appa! Eomma!! Apakah appa dan eomma tidak tahu JB?? Dia itu pemain drama Dream High 2!”
“Eomma tidak tahu… Ternyata calon menantu kita artis… Hehehe”Ucap eomma Young Ah terkekeh.
“Hmm, appa juga tidak tahu kalau Jae Bum itu artis. Appa hanya tahu kalau dia itu putra dari teman baik appa. Baiklah, jadi kau menerimanya atau tidak?”Tanya appa Young Ah.
“Hmm…. Bagaimana ya?”Ucap Young Ah sambil berpikir sebentar.
“Ne! Baiklah, aku akan menerimanya!”Jawab Young Ah kemudia tersenyum.
“Haahhh, appa kira kau masih tidak mau menerimanya. Ya sudah, ganti bajumu.”Ucap appa Young Ah lega.
“Ne! Geunde appa! Bolehkan aku meminta foto ini? Sebagai koleksi!”Pinta Young Ah pada appanya.
“Aisshhh kau ini! Hehehe… Iya, ambillah! Hahaha”Appa Young Ah pun tertawa melihat tingkah putrinya yang ternyata adalah fans fanatic dari calon menantunya sendiri.
“Hmm, tapi ngomong-ngomong kapan kau akan mengenalkan Young Ah pada Jae Bum?”Tanya eomma Young Ah.
“Hmm, entahlah. Tapi sepertinya mereka akan bertemu dengan sendirinya.”
“Hmm? Maksudnya??”Tanya eomma Young Ah tidak mengerti.
“Ne. Aku akan menyekolahkannnya di Sewon High School bersama Jae Bum.”
“Jadi kau akan memasukkannya kesekolah itu?”Tanya eomma Young Ah lagi.
“Ne. Lagi pula dia juga bisa melihat langsung idolanya dari dekat kan? Hahaha”

“Hahahaha”Eomma Young Ah pun ikut tertawa. Sementara itu di kamar, Young Ah sedang menempelkan foto yang diberikan appanya tadi di kaca kamarnya. Disekeliling kaca itu sudahbanyak foto-foto JB yang terpajang.

                “Uwaa~~ Neomu kyeopta!!”Ucap Young Ah sambil mengelus(?) foto yang baru ditempelnya itu.
                “Hmm, beruntung sekali aku akan menikah dengannya! Tapi, apakah dia menyukaiku atau tidak ya? Hmm… Kalau dia tidak menyukaiku bagaimana? Eotteokkeh?? Eotteokkeh?? Aisshh, sudahlah Young Ah! Kalau dia tidak menyukaimu setidaknya kau pernah hampir menikah dengannya! Jam berapa ini?”Ucapnya kemudian lalu melihat ke arah jam dinding yang berada di kamarnya.
                 “Haahhh??? Sudah jam setengah satu ??!! Aku harus les! Tapi hari ini les apa ya?”Tanya Young Ah pada dirinya sendiri. Maklum, dia mengikuti 5 les yang berbeda.

Daftar Les Jang Young Ah:
1.Les Musik (Senin & Selasa) – 13.30
2.Les Bahasa Inggris (Rabu, Kamis, & Jum’at) – 13.30
3.Les IPA & Matematika (Kamis & Sabtu) – 16.00
4.Kursus Tata Boga (Sabtu – 13.30, Minggu – 15.00, Senin& Rabu – 17.00)
5.Karate (Minggu – 07.00)


                Kelihatannya memang sangat berat, tapi Young Ah menjalaninya dengan biasa saja. Karena dia sendiri yang memilih mengikuti kursus-kursus tersebut. Soal biaya? Orang tua Young Ah sangat mampu untuk membayarnya karena keluarga Young Ah itu sangat berkecukupan. Bayangkan saja, setiap hari Young Ah pulang-pergi diantar memakai mobil BMW berwarna hitam mengkilat, belum lagi gadget-gadget yang dimilikinya : Handphone Android, Iphone, Ipad, Laptop, dll. Walaupun Young Ah berasal dari keluarga berkecukupan, Young Ah tidak pernah sombong, bahkan teman akrabnya selama di SMP hanyalah anak dari seorang penjual poster dan majalah remaja. Young Ah waktu itu bahkan menawarkan keluarga temannya itu tinggal di rumahnya yang super besar. Tapi temannya itu menolak karena merasa tidak pantas berada di rumah sebagus itu.


                “Musik dan Tata Boga!!”Ucap Young Ah ketika dia telah mengingatnya. Young Ah pun bergegas mengganti seragam sekolahnya dan mengambil tasnya. Setelah itu dia langsung turun ke bawah karena perutnya yang sudah berbunyi dari tadi. Selesai makan, Young Ah langsung pergi ke tempat kursusnya. Hari ini ada 2 kursus yang harus diikutinya, jam 19.00 barulah dia bisa beristirahat dengan tenang.


#6 hari kemudian. Minggu#


                Seperti yang tertulis di pintu lemari Young Ah, hari ini dia harus mengikuti kegiatan Karatenya. Young Ah sudah memegang sabuk hitam dalam waktu sekejap. Jadi jangan pernah untuk menggodanya atau pun melawannya. Jika kalian melakukannya dia akan mengeluarkan jurus tendangan maut miliknya. Satu lagi yang harus dicatat! JANGAN PERNAH MENGAGETKANNYA!! Karena Young Ah akan reflex memberikan tendangan di muka kalian secara live! Siapa pun itu. Bahkan Young Ah pernah menendang seorang anak laki-laki yang usil mengagetkan Young Ah. Akibatnya appa Young Ah harus datang ke Sekolah. Setelah selesai karate, tidak ada kegiatan lagi yang di lakukan Young Ah. Karena bosan di rumah saja, Young Ah memutuskan untuk jalan-jalan mengelilingi kota Seoul sendirian. Hey! Kesempatan untuk berjalan-jalan itu sangat jarang ditemui oleh seorang Young Ah. Awalnya kedua orang tua Young Ah tidak mengizinkan Young Ah untuk jalan-jalan sendirian. Tapi akhirnya Young Ah bisa memberikan alasannya, yaitu gelar SABUK HITAM yang dipegangnya hampir setahun terakhir.


                “Wahh… Sudah berapa lama ya aku tidak keluar rumah sendirian begini?”Ucap Young Ah sambil berjalan-jalan dipinggir sungai Han yang sangat terkenal seantero Korea itu. Young Ah pun berhenti di pinggir sungai dan melihat dengan pikiran kosong ke seberang sungai. Tiba-tiba, ada sebuah tangan memegang bahunya. Sontak hal itu membuat Young Ah melakukan kebiasaannya kalau dia terkejut. Sebuah tendangan telak mendarat di pipi seorang namja yang mengagetkannya tadi. Young Ah pun terkejut melihat namja itu terkapar akibat tendangan seorang karateka bersabuk hitam.

                “Aigoo!!!! Ya!! Ya!! Mianhe!! Mianhe!! Kenapa kau mengagetkanku? Cepat bangun! Bangun!!”Ucap Young Ah panic sambil menampar-nampar wajah namja itu agar bangun.

                “Ya!! Ya!! Hentikan!!”Teriak namja itu sambil berusaha bangun. Kepalanya masih pusing karena tendangan Young Ah tadi.
                “Mianhamnida!! Mianhe!! Mianhe!! Aku tidak sengaja tadi!”Ucap Young Ah sambil menundukkan wajahnya, tidak berani melihat bagaimana marahnya namja itu padanya.
                “Aisshh!! Sudahlah! Uhh… Neomu appo(Sangat sakit)…”Rintih namja itu kesakitan sambil memegang pipinya yang ditendang Young Ah tadi.
                “Mianhae… Mianhae….”Air mata Young Ah pun menetes didepan namja itu.
                “Hmm? Kau menangis?? Apa-apaan ini? Bagaimana kau akan bertanggung jawab pada Sabuk Hitammu itu hah??”Ucap namja itu dengan nada meledek.
                “Mwo?”Tanya Young Ah bingung kenapa namja itu bisa tahu mengenai itu.
                “Kajja! Berdiri!”Namja itu pun menarik tangan Young Ah untuk berdiri.
                “Uljima…(Jangan menangis)”Ucap namja itu lagi.
                “Hmm, nuguya?”Tanya Young Ah bingung karena dia tidak mengenali namja yang berada di hadapannya karena namja itu memakai syal yang menutupi leher sampai hidungnya dan sebuah topi berwarna coklat yang menutupi rambutnya.
                “Jae Bum”Jawab namja itu pendek.
                “Jae Bum?? Nugu?”Tanya Young Ah yang masih tidak mengenali namja itu.
                “Aisshhh, jinjja! Apakah kau tidak mengenali calon suamimu sendiri??” Ucap namja itu kesal.
                “Mwo?? Jangan-jangan kau!!”Ucap Young Ah dan langsung membuka syal dan topi namja yang mengaku sebagai calon suaminya itu.
                “Aishh!! Kenapa kau melepaskannya??!!!!”Marah Jae Bum pada Young Ah yang menatapnya tidak percaya dan mengambil kembali syal serta topinya di kedua tangan Young Ah dan memakainya lagi.
                “Neo!! Neo!!! JB!!!!!”Teriak Young Ah tidak percaya karena idola sekaligus calon suaminya ada di hadapannya sekarang.
                “Ya!!!! Diam!!”Ucap JB langsung menutup mulut Young Ah yang meneriaki namanya tadi. Untung saja saat itu tidak banyak pengunjung yang berada di sana.
                “nisxnasnxsaxhasi bucbahxJXzJxjZIxsuxslmmxsoxj”Teriak Young Ah tidak jelas karena mulutnya ditutupi oleh telapak tangan JB.
                “Kau itu bicara apa sih??”Tanya JB pada Young Ah karena tidak mengerti apa yang diucapkan Young Ah tadi.
                “epakksaakkknnnthkangkwannmhuhuu!!!”Ucap Young Ah. Kali ini JB sedikit mengerti.
                “Aku akan melepaskannya, tapi berjanjilah kau tidak akan meneriaki namaku lagi.”Ucap JB memperingatkan Young Ah. Young Ah pun hanya mengangguk. Dan ketika JB melepaskan tangannya dari mulut Young Ah, segunung pertanyaan pun keluar dari mulut mungil Young Ah.

                “Kau JB? JB? JB? JB? Benar-benar JB? Apakah aku mimpi?? Kenapa bisa aku bertemu denganmu disini? Ah iya! Sedang apa kau disini? Apakah kau sedang syuting? Kalau iya, syuting apa? Dan dari mana kau tahu mengenai aku? Kenapa kau tahu aku-------“Ucapan Young Ah terpotong karena JB tiba-tiba memegang bahu Young Ah dengan kedua tangannya. Jantung Young Ah pun berdebar sangat kencang akibat perlakuan JB. JB kemudian mendekatkan wajahnya pada wajah Young Ah, tapi Young Ah memundurkan wajahnya. Wajah Young Ah sudah merah padam akibat ulah JB. JB sangat ingin tertawa melihat wajah Young Ah yang seperti tomat itu. Dan kemudian JB mendekati telinga Young Ah dan membisikkan sesuatu.

                “Bisakah kau diam sebentar………….. Chagi??”Bisik JB di telinga Young Ah. Young Ah pun melepaskan diri dari JB dan memandangnya bingung.
                “Wae?? Bukankah kau akan menjadi istriku nanti?”
                “…………”Young Ah tetap diam.
                “Anjumma tadi bilang kalau kau pergi jalan-jalan sendirian. Jadi aku mencarimu dan menemukanmu disini.”
                “…………”Young Ah tetap diam.
                “Ya! Katakan sesuatu!”Ucap JB setengah berteriak.
                “Kajja!”Ucap Young Ah singkat dan berjalan meninggalkan JB.
                “Ya!! Jang Young Ah!! Kau mau kemana??!! Tunggu aku!!”Ucap JB sambil mengejar Young Ah yang sedang berjalan ke arah toko ice cream yang berada tidak jauh dari sana. Dan ketika JB berhasil menyusul Young Ah, Young Ah menggenggam tangan JB yang berada di sebelahnya dan membawa JB ke toko ice cream itu.
                “Mau kah kau membelikannya untukku…. Oppa?”Ucap Young Ah sambil tersenyum kea rah JB.
                “Mworago? Oppa? Bisa kau ulangi lagi??”
                “Aishh… Shireo!! Lupakan! Aku bisa membelinya sendiri!”Ucap Young Ah sambil memanyunkan bibirnya dan langsung masuk ke toko ice cream itu.
                “Ya! Young Ah!”Teriak JB dan menyusul Young Ah kedalam toko ice cream itu.
                “Aku pesan yang ini!”Ucap Young Ah menunjuk ke salah satu ice cream rasa vanilla.
                “Silahkan tunggu sebentar nona.”Ucap pelayan toko itu.
                “Ne, baiklah. Kamshamnida…”Ucap Young Ah sambil tersenyum ke pelayan itu dan kemudian ketika Young Ah melihat JB yang sudah ada di sebelahnya, Young Ah menatapnya dengan tatapan sinis kemudian langsung duduk di pinggir kaca, JB pun menyusul Young Ah dan duduk di depannya. Saat Young Ah menunggu ice creamnya, Young Ah mengucapkan sesuatu.

                “Bi (Hujan)”Gumam Young Ah.
                “Mworago? Kau memanggilku?”Tanya JB yang mendengar Young Ah menyebut Bi, namanya *JB=Je I Bi*
                “Hmm, aku tidak memanggilmu. Aku hanya bilang ‘Bi’”Ucap Young Ah lalu menatap ke langit.
                “Hmm? Memangnya akan hujan? Inikan sangat cerah.”
                “Ini pesanan anda nona.”Ucap seorang pelayan sambil meletakkan sepiring ice cream rasa vanilla yang cukup banyak.
                “Ah iya! Aku minta sendok satu lagi!”Pinta Young Ah kepada pelayan itu.
                “Baiklah, tunggu sebentar.” Ucap pelayan itu dan beberapa menit kemudian kembali membawa sebuah sendok yang diminta Young Ah tadi.
                “Kamshamnida”Ucap Young Ah berterima kasih pada pelayan itu. Pelayan itu hanya tersenyum dan kembali ketempatnya.
                “Ini! Makanlah! Sepertinya kita akan lama disini!”Ucap Young Ah pada JB sambil memberikan sendok ke JB. Tidak berapa lama kemudian, hujan turun.

                “O! Hujan!”Ucap JB kaget karena hujan turun.
                “Wae? Kau tidak pernah melihat hujan?”
                “Aishhh kau ini! Aku hanya kaget karena ucapanmu menjadi kenyataan.”
                “Yang mana?”Tanya Young Ah sambil memakan ice creamnya.
                “Tadi, kau bilang kan ‘Bi’ yang artinya hujan. Dan tidak berapa lama kemudian hujan turun. Daebak! Kau bisa meramal rupanya.”Puji JB pada Young Ah.
                “Bukan aku yang meramal.”Ucap Young Ah pendek.
                “Mwo?”Tanya JB bingung.
                “Tadi pagi aku melihat perkiraan cuaca di tv dan katanya akan hujan.”Ucap Young Ah dengan wajah tanpa dosa sambil tetap memakan ice creamnya.
                “Ya!! Nappeun dongsaeng!! Kau berani mempermainkan oppa mu hah??”Ucap JB dan memukul dahi Young Ah yang tertutup poni dengan sendok yang diberikan Young Ah tadi.
                “Appo!!!”Ucap Young Ah sambil mengusap dahinya.
                “Itu hukuman karena telah mempermainkanku!”
                “hehehe… Mian. Aku hanya ingin melihat wajah bingungmu.”Ucap Young Ah sambil menjulurkan lidahnya dan tersenyum.
                “Aishh. Ya sudah… Palli! Bogo, bogo….”Ucap JB sambil menyuapi Young Ah.
                “Ya!! Jae Bum-ssi!!!”Teriak Young Ah karena mulutnya penuh dengan ice cream.
                “Hahaha.. Ara ara….”Ucap JB sambil tertawa melihat muka Young Ah yang belepotan ice cream. Mereka berdua pun menghabiskan ice cream itu.
                “Ya! Hujannya sudah berhenti. Kajja aku antar kau pulang.”Ajak JB.
                “Ne”Jawab Young Ah singkat. JB mengantarkan Young Ah dengan jalan kaki karena rumah Young Ah berada tidak jauh dari sana. Sepanjang perjalanan mereka hanya diam dan tiba-tiba JB meraih tangan Young Ah dan menggandengnya. Young Ah yang terkejut langsung melihat ke arah JB kemudian menundukkan wajahnya karena senang dan malu. Tidak beberapa lama kemudian mereka sudah berada di depan rumah Young Ah.

                “Kau mau masuk dulu?”Tanya Young Ah.
                “Tidak. Aku harus latihan malam ini. Mianhae. Kalau ada kesempatan lagi pasti aku akan mampir.”Ucap JB.
                “Ne. Arasseo. Pulanglah. Hati-hati dijalan.”
               “Mwo? Hati-hati dijalan? Rumahku itu ada disebelahmu tau!”
               “Mwo?”Tanya Young Ah kaget sambil membelalakkan matanya.
                “Ne. Tadi pagi aku pindah. Hehehe. Ya sudah masuklah, kau pasti lelahkan? Lagi pula ini sudah jam 4. Si JR itu pasti sedang menungguku. Ah iya! Mana handphonemu?”
                “Ini. Wae?”Tanya Young Ah sambil memberikan hanphonenya pada JB.  
                “Nah selesai!”Ucap JB setelah selesai melakukan sesuatu pada handphone Young Ah.
                “Kalau kau merindukanku telfon atau kirimkan saja pesan. Aku pergi dulu!”Ucap JB lalu pergi meninggalkan Young Ah. Young Ah pun hanya tersenyum dan masuk kedalam rumahnya.

                “Apakah itu Jae Bum-ssi?”Tanya eomma Young Ah yang mendengar ada suara namja tadi.
                “Ne”Jawab Young Ah singkat.
                “Ahh, jadi kau sudah bertemu dengannya? Eotte?”Tanya appa Young Ah.
                “Johahanikka (Aku menyukainya)”Ucap Young Ah singkat lalu masuk kedalam kamarnya.Orang tua Young Ah pun saling bertatapan dan tertawa tidak lama kemudian.

#1 minggu dan 1 hari kemudian#author ribet dehh!#


                “Young Ah! Kemarilah!”Panggil appa Young Ah.
                “Ne. Wae?”
                “Ini baju seragam SMA mu. Lusa nanti kau mulai masuk sekolah.”
                “Mwo? Seragam SMA? SMA mana?”
                “Sewon High School.”
                “Sewon?? Hmm, ara ara. Oh iya appa! Kapan aku diterima? Kenapa aku mendapatkan seragam ini? Aku kan tidak pernah mengikuti tes masuk SMA manapun.”
                “Ayah yang mendaftarkanmu di sekolah itu. Dan karena nilaimu bagus, kau tidak perlu mengikuti tes lagi.”
                “Ah… Ne ne ne…. Arrasseo…. Kalau begitu aku ke kamar dulu.”
                “Ne…”Jawab appa Young Ah singkat.


                Didalam kamar, Young Ah langsung menggantungkan seragam sekolah barunya itu ke dalam lemari.


                “Hmm, seragamnya lumayan. Aku suka.”Gumamnya sambil melihat baju seragam yang telah tergantung rapi didalam lemarinya. Ketika Young Ah sedang sibuk dengan aktifitasnya, ada seseorang yang masuk ke dalam kamarnya. Bukan dari pintu yang dilewati Young Ah untuk masuk ke kamarnya tadi, melainkan dari pintu balkon kamar Young Ah. Dan orang itu pun langsung memeluk Young Ah dari belakang.

                “Chagi-aaaaaa~~”Ucap namja yang memeluknya tadi.
                “Jae Bum-ssi! Lepaskan!”
                “Ne ne….”
                “Dari mana kau masuk??”
                “Itu…”Ucap JB sambil menunjuk kea rah pintu balkon kamar Young Ah.
                “Kenapa bisa??”Tanya Young Ah lalu menuju ke balkonnya.
                “Tentu saja bisa! Jarak balkonmu dan balkon ku kan hanya 30 cm. Aku hanya perlu melangkah sedikit untuk masuk ke kamarmu.”
                “Aishh, jinjja! Tapi kau tidak boleh masuk ke kamar orang tanpa izin!”
                “Wae? Aku kan calon suamimu.”
                “Aishh! Sudahlah! Jangan bahas itu lagi!”
                “Wae? Apakah kau tidak suka denganku?”Tanya JB dengan wajah tanpa dosa. Young Ah pun hanya diam karena tidak bisa menjawab pertanyaan dari JB itu dan langsung masuk kembali ke kamarnya. JB pun mengikutinya.
                “O! Bukankah ini aku?”Tanya JB sambil menunjuk foto-foto yang tertempel di kaca kamar Young Ah. Young Ah pun menhampiri JB dan berusaha menutupi foto-foto JB yang ada di kacanya.

                “Aishh, sudahlah! Aku ingin melihat koleksimu.”Ucap JB lalu menarik Young Ah kepelukannya. Young Ah pun memberontak, tapi JB lebih kuat dari Young Ah. Akhirnya Young Ah pun pasrah dan berusaha menerima semua ejekan JB.

                “Hmm, koleksimu cukup banyak. Aku tidak tahu kalau kau adalah fans ku. Apakah kau ingin tanda tangan? Mana spidolmu??”
                “Aku tidak butuh tanda tanganmu!!”Teriak Young Ah dalam pelukan JB.
                “Nah! Ini dia! Foto mana ya yang mau aku tanda tangani? Hmm…… Tidak ada yang menarik! Aku sudah sering melihat foto-foto ini dari fansku. Ya sudah, ayo kita buat yang baru!”Ucap JB sambil melepaskan pelukannya dan meninggalkan Young Ah sendirian di kamar Young Ah.
                “Ya!! Jae Bum!! Im Jae Bum!! Mau kemana kau??!!! JB!!!”Teriak Young Ah karena ditinggalkan begitu saja.
                “Aku mau mengambil kameraku dulu!!”Ucap JB kembali ke kamarnya. Tidak berapa lama kemudian, JB kembali ke kamar Young Ah dengan membawa sebuah kamera langsung jadi*maksudnya fotonya langsung jadi*
                “Untuk apa kamera itu?”Tanya Young Ah bingung.
                “Mendekatlah!!”Ucap JB dan menarik Young Ah kesampingnya kemudian merangkulnya. Dan… CKREK #Suara kamera maksudnya#. JB memotret mereka berdua. Tidak beberapa lama kemudian, fotonya pun sudah jadi. Merasa belum puas, JB ingin melakukannya lagi.
                “Ya!! Ayo lakukan lagi!”
                “Mwo??!!! Anni!!”Tolak Young Ah.
                “Ayolah… Kan jarang sekali kau bisa berfoto langsung dengan idolamu. Ne?? Jebal!!”
                “Hmm…. Ne, arasseo!”Akhirnya Young Ah pun setuju.
                “Ya! Keluarkan aegyo mu!”
                “Aishh… Ne ne ne. hmm…. Apakah seperti ini?”Tanya Young Ah sambil membuat tanda V di tangannya dan tersenyum manis.
                “Omo!! Neomu kyeopta…. Hehehe. Ayo!”Ucap JB lalu mengarahkan kamera ke arah mereka berdua. Young Ah pun meyiapkan aegyeonya, tapi bukan JB namanya kalau tidak mengagetkan Young Ah. Ne!! Dia mengkisseu pipi Young Ah dan ‘CKREK’… sebuah foto keluar dari kamera yang di pegang JB. Terlihat sebuah foto berisi JB yang sedang mengkisseu pipi Young Ah, sedangkan Young Ah sedang melakukan aegyeonya. Ketika sadar apa yang terjadi, Young Ah segera menjauhkan diri dari JB.

                “Ya!!!Mwohaesseo??!!! (Apa yang kau lakukan?)”Bentak Young Ah dengan wajah merah padam.
                “Poppo (Ciuman dipipi)”Jawab JB dan tersenyum puas.
                “Aishh!! Jinjja!!”Ucap Young Ah lalu kembali masuk ke kamarnya dan langsung mengunci pintu balkonnya yang terbuat dari kaca setinggi 2 meter dimana JB sedang berteriak-teriak meminta Young Ah membukakan pintu balkonnya agar dia bisa masuk ke kamar Young Ah. Sementara Young Ah? Dia menutup gorden yang tergantung di sebelah pintu itu dan membiarkan JB berteriak-teriak di balkonnya. Tidak beberapa lama kemudian, JB berhenti berteriak dan Young Ah pun mengintip dari balik gorden untuk memastikan kalau JB sudah pergi. Dan benar saja, JB sudah kembali ke kamarnya. Setelah itu Young Ah duduk di pinggir ranjangnya dan melamun memikirkan apa yang dilakukan JB tadi.

                “Dia….”Gumam Young Ah pelan lalu memegang pipinya.
                “Poppo….”Gumam Young Ah lagi. Young Ah pun hanya melamun dan kedua mata Young Ah tidak sengaja melirik kea rah jam dinding yang tertempel di atas meja computer Young Ah.

                “Mwo??!!!! Jam 1.15 ??!!! Aku akan terlambat les!!!!”Teriak Young Ah panic dan langsung bersiap-siap untuk pergi les. Teriakan Young Ah itu terdengar sampai kamar JB yang berada di sebelah kamarnya. JB yang mendengar itu pun hanya tertawa kecil.


#2 hari kemudian#


                Hari ini adalah hari pertama Young Ah masuk SMA. Dia memakai baju seragam yang diberikan appanya dua hari yang lalu. Kali ini Young Ah ingin berjalan kaki ke sekolah barunya itu karena jaraknya memang tidak jauh. Setelah ada di depan rumahnya, Young Ah menghirup udara pagi yang terasa segar di paru-parunya, tapi sayangnya kegiatan yang membuat pikirannya rileks itu telah di kacaukan oleh sebuah suara yang memanggil-manggil namanya. Dan, kalian pasti tahu itu siapa kan? Yap! JB!


                “Young Ah!!”Teriak JB dari depan rumahnya lalu berlari menghampiri Young Ah.
                “Apa yang kau lakukan pagi-pagi begini?”Tanya JB dengan wajah tanpa dosa.
                “Sekolah.”Jawab Young Ah singkat lalu meninggalkan JB didepan rumahnya.
                “Kau mau kemana?”Tanya JB yang masih diam ditempatnya.
                “Sewon High School”Jawab Young Ah masih tetap berjalan menjauhi JB.
                “Tapi kan sekolah Sewon itu lewat sini…”Ucap JB sambil menunjuk ke arah yang berlawanan dari arah Young Ah. Young Ah yang mendengarnya pun menjadi malu dan memutar badannya ke arah yang ditunjuk JB sambil menundukkan wajahnya. Ketika Young Ah sudah berjalan melewati JB, JB mengikuti Young Ah dari belakang sambil tersenyum, tiba-tiba Young Ah berhenti dan JB pun menabraknya.

                “Ya! Apa yang kau lakukan??!”Tanya JB pada Young Ah yang tiba-tiba berhenti.
                “Harusnya aku yang bertanya apa yang kau lakukan pabo!”Balas Young Ah.
                “Mwo?? Pabo?!! Kau bilang aku pabo?? Baru mendapat peringkat 38 saja sudah bangga….”Ucap JB yang tidak terima di bilang pabo oleh Young Ah.
                “Aishh!! Sudahlah! Yang jelas aku mau tahu apa alasanmu mengikutiku dari tadi.”
                “Aku tidak mengikutimu.”Jawab JB.
                “Mwo?? Jelas-jelas kau dari tadi mengikutiku!”Ucap Young Ah kesal.
                “Sudah kubilang, aku tidak mengikutimu! Aku mau pergi sekolah!”Tegas JB lalu melanjutkan lagi jalannya dan masuk ke sebuah sekolah yang bertuliskan SEWON HIGH SCHOOL.
                “Ya! Sedang apa kau disana? Cepat masuk! Sebentar lagi bel berbunyi!”Ucap JB lalu pergi meninggalkan  Young Ah yang masih berdiri terpaku didepan gerbang sekolah Sewon High School. Sementara JB? JB sudah pergi bersama teman-temannya. Yah, setidaknya Young Ah bisa lepas dari JB sebentar *Catat:SEBENTAR!*


@Class


                Young Ah sudah berada di kelasnya dan duduk di tempat yang masih kosong. Karena belum ada temannya yang datang, Young Ah memutuskan untuk keluar dari kelas dan mencari teman-temannya. Tidak beberapa lama kemudian Young Ah menemukan teman-temannya dikantin. Saat bel masuk berbunyi Young Ah kembali ke kelasnya dan kembali menemui wajah yang selalu membuatnya berdebar-debar sekaligus kesal. Ne! JB!! Tapi pada saat itu JB sedang dikerumuni oleh fans-fans yeojanya. Young Ah yang melihatnya pun menjadi panas dan duduk kembali ketempat duduknya. Tapi sialnya JB telah menempati tempat duduk di sebelahnya. Tidak beberapa lama kemudian Seonsaengnim pun datang dan membuat yeoja-yeoja yang mengerubungi JB tadi bubar kembali ke tempat duduknya lagi. Pelajaran pertama pun dimulai, yaitu Kimia, satu-satunya pelajaran yang membuat Young Ah pusing tujuh keliling. Selama pelajaran, JB terus saja mengganggu Young Ah.

                “Ternyata kau yang duduk di sebelahku, kukira siapa tadi.”Ucap JB pada Young Ah, tapi Young Ah tidak menghiraukan JB dan masih terus mencatat.

                  “Ya! Young Ah~~”Ucap JB manja sambil menyenggol-nyenggol kaki Young Ah. Seonsangnim yang merasa terganggu pun bertanya pada JB dan Young Ah.

      “ Apakah kalian mendengarkan penjelasan tentang percobaan tadi?”Tanya Songsamnim pada Young Ah dan JB.
                
     “Hmm… hmm….”Young Ah bingung untuk menjawab pertanyaan dari Songsamnimnya itu.
            
    “Untuk menyelidiki gas yang dihasilkan oleh kutub positif melalui electrolysis hydrochloric acid bukan?”Ucap JB dengan percaya diri.
                 
   “Reaksi kutub positif adalah 2   à  + 2 (-). Hasilnya adalah Chlorine. Chlorine memiliki kekhasan bau yang menstimulasi sehingga larut didalam air yang berfungsi memutihkan dan membunuh kuman..”Jelas JB panjang lebar. Young Ah dan Songsamnimnya hanya melongo mendengar penjelasan JB itu.
            
    “Ja… Jangan ngobrol lagi!”Ucap songsamnim terbata karena mendengar penjelasan JB tadi.
            
    “joesonghabnida songsamnim”Ucap Young Ah minta maaf, sedangkan JB hanya diam saja.
            
    “Simpan buku kalian! Kita akan evaluasi pembahasan tadi.”Perintah seonsangnim yang memarahi JB dan Young Ah tadi.
            
    “Mwo??!! Tapi kan kita baru saja masuk hari ini sam!”Tolak Young Ah.
              
    “Memangnya kenapa? Tadi kan seonsangnim sudah memberikan materinya.”
    “Tapi sam—“Ucapan Young Ah terpotong oleh ucapan seonsangnimnya.  

    “Cepat siapkan kertas! Soal pertama….”Ucap Seonsangnim Kimia itu. Akhirnya Young Ah pun pasrah dan mulai mencatat soal yang diberikan.


#1 jam kemudian#


                “Kumpulkan hasil pekerjaan kalian!”Perintah seonsangnim kepada seluruh siswa yang ada di kelas itu. Siswa-siswa itu pun mengumpulkannya pada seonsangnim.

                “Hmm… Jang Young Ah-ssi, setelah pelajaran ini kau temui aku.”Ucap seonsangnim itu pada Young Ah.
                “Ne sam!”Jawab Young Ah singkat. Tidak beberapa lama kemudian bel pun berbunyi menandakan jam pelajaran pertama selesai. Young Ah pun pergi ke ruangan seonsangnim kimia tadi.


@Seonsangnim room


Young Ah POV


                 “Hmm, sepertinya kau butuh pelajaran tambahan untuk kimia”Ucap sam kimia ku itu. Mwo? Pelajaran tambahan? Memangnya ada apa?
                “Memangnya kenapa sam?”Tanyaku pada sam yang ada di depanku.
                “Bwa!”Ucapnya singkat dan memberikan selembar kertas padaku. Mwo? Inikan evaluasi tadi? Dan apa-apaan ini?! Aku tidak pernah salah sebanyak ini. Bayangkan saja, dari 15 soal, aku hanya betul 3. Huhh! Bagaimana aku bisa sebodoh ini?
                “Hmm, sebaiknya kau minta Im Jae Bum-ssi untuk mengajarimu.”Apa?? JB menjadi guru kimiaku??!! Itu tidak akan pernah terjadi!
                “Tapi sam, aku punya jadwal les yang sangat padat. Aku tidak mempunyai waktu lagi untuk melakukan pelajaran tambahan. Apalagi Jae Bum-ssi kan seorang artis, pasti jadwalnya juga padat sam!”Jelasku pada sam. Aku harap dia akan membatalkan rencananya.
                “Aku tahu itu, mangkanya setelah ini aku akan menanyakan Jae Bum kapan jadwalnya kosong.”Mwo??? Aishh! Sam ini benar-benar tidak mau kalah! Ya sudahlah, aku menyerah. Lagi pula aku tidak akan pernah menang melawan seorang seonsaengnim.
                “Hmm…. Arrasseo sam.”Jawabku lesu.
                “Kalau begitu masuklah ke kelasmu. Sebentar lagi pelajaran selanjutnya akan dimulai.”
                “Ye sam”Jawabku lagi dan keluar dari ruangan seonsaengnim kimia itu.


Young Ah POV End


@class


                “Ada apa?”Tanya JB ketika Young Ah duduk kembali ketempatnya.
                “Anni… Tidak ada apa-apa”Jawab Young Ah lesu dan menundukkan wajahnya.
                “Geojimal!”Ucap JB singkat. Young Ah yang mendengarnya pun melihat wajah JB sebentar lalu menunduk lagi.
                “Ya! Wae?”Tanya JB kesal.
                “Kau akan tau sendiri nanti”Ucap Young Ah. Dan tidak beberapa lama kemudian seorang seonsangnim masuk ke dalam kelas dan melanjutkan pelajaran selanjutnya.


@Young Ah House


                “Young Ah, bagaimana sekolahmu?”Tanya appa Young Ah ketika Young Ah masuk ke rumah.
                “Lumayan….”Ucap Young Ah singkat dan mengembuskan nafas panjang lalu masuk ke dalam kamarnya.
                “Ada apa dengannya?”Tanya eomma Young Ah pada appa Young Ah, tapi appa Young Ah hanya mengangkat bahunya dan tidak berkata apa-apa.

                Dikamarnya, Young Ah melemparkan tasnya ke sofa kamarnya dan langsung jatuh di atas ranjang. Kepalanya sangat sakit saat itu karena memikirkan harga dirinya yang sepertinya akan jatuh kalau JB sampai menjadi gurunya.

                “Haaaahhh!!! Eotteokkeh?? Eotteokkeh??!!”Ucap Young Ah sambil menendang-nendang bantal yang ada didekat kakinya.
                “Huuhh, aku lelah sekali hari ini! Sepertinya aku tidak akan pergi les.”Gumam Young Ah sambil menatap langit-langit kamarnya. Tidak beberapa lama kemudian mata Young Ah tertutup dan dia pun tertidur. Tapi tiba-tiba dia terbangun karena tidak bisa bernafas. Dan, ketika Young Ah membuka matanya, JB sedang memencet hidungnya.
                “Ya!! Misheosseo??!!! Kau ingin membunuhku??!!!”Teriak Young Ah pada JB. Sedangkan JB tertawa terbahak-bahak.
                “Hahaha!! Wajahmu lucu sekali!!”Ucap JB.
                “Ya! Apanya yang lucu?? Lihat! Hidungku menjadi merah karenamu!!”Ucap Young Ah sambil melihat kaca dan memegang hidungnya.
                “Hahaha, itu lucu tau! Kau seperti badut berhidung merah!”
                “Ya! Neo! Jinjja!! Kesini kau!!”Teriak Young Ah dan menhampiri JB dengan tatapan pembunuh.
                “Mwo? Kau mau apa?”Tanya JB sambil bersiap-siap untuk melarikan diri dari terkaman (?) Young Ah.
                “Jangan lari!!!”Teriak Young Ah dan mulai mengejar JB. Acara kejar-kejaran pun terjadi dan Young Ah pun terjatuh ketika mengejar JB.
                “Awww!!!”Teriak Young Ah yang tersungkur ke lantai.
                “Gwenchana? Mau aku panggilkan badut?”Tanya JB sambil mendekati Young Ah.
                “Ya!!!!”Teriak Young Ah dan bangkit kembali lalu mulai mengejar JB. JB pun berlari menuju balkon dan masuk kembali kekamarnya. Young Ah masih terus mengejarnya walaupun sedikit sulit bagi Young Ah untuk melangkah ke balkon JB. Kejar-kejaran terus berlanjut dirumah JB. JB pun turun ke ruang tengah dan lewat didepan orang tuanya yang sedang menonton TV, Young Ah pun terus mengejar JB, tapi Young Ah tiba-tiba berhenti di hadapan kedua orang tua JB dan memberi salam.
                “O! Annyeonghaseo Ajusshi! Anjumma!”Ucap Young Ah singkat sambil menundukkan badannya. Setelah itu dia kembali mengejar JB yang berlari keluar rumah.
                “Ya!! Jae Bum!! Berhenti!!”Teriak Young Ah dihadapan kedua orang tua JB yang melongo melihat tingkat anak dan calon menantunya itu.
                “Bukankah itu Young Ah??”Tanya appa JB pada eomma JB. Eomma JB hanya mengangguk dan meminum tehnya. Young Ah terus mengejar JB yang telah masuk ke rumah Young Ah. Disaat JB bertemu dengan orang tua Young Ah, JB melakukan hal yang sama dengan yang Young Ah lakukan pada orang tua JB tadi.
                “Huftt*menghembuskan nafas* Annyeonghaseo Ajusshi! Anjumma!!”Ucap JB ketika berhenti didepan orang tua Young Ah. Setelah itu JB melanjutkan kembali aktifitasnya, tidak beberapa lama kemudian, Young Ah datang sambil berteriak menyuruh JB berhenti berlari.

               “Ya!!!! Im Jae Bum!!!!!”Teriak Young Ah didepan kedua orang tuanya dan reaksi orang tua Young Ah pun tidak jauh dengan reaksi orang tua JB.

                 “Bukankah itu Jae Bum?”Tanya appa Young Ah pada eomma Young Ah.
                “Apa yang sedang mereka lakukan?”Ucap eomma Young Ah balik bertanya.

                Kejar-kejaran yang sangat aneh itu pun berhenti ketika JB dan Young Ah berhenti di balkon masing-masing karena kelelahan.

                “Ya! Apa maumu?”Tanya Young Ah sambil terengah-engah dan terduduk di lantai balkonnya.
                “Awalnya aku hanya mau mengajarimu Kimia, tapi kau malah membuatku olahraga.”Jelas JB yang tidak kalah terengah-engah dari Young Ah.
                “Mwo? Jadi kau sudah di beri tahu sam?”Tanya Young Ah yang sudah bisa menormalkan nafasnya.
                “Iya, pulang sekolah tadi aku diberitahu untuk mengajarimu. Katanya kau hanya benar 2 soal saat evaluasi tadi.”Ucap JB mengejek Young Ah.
               “Bukan 2! Tapi tiga…”Suara Young Ah mengecil ketika menyebutkan kata terakhir.”
               “Ah! Iya! Aku lupa… Tapi tetap saja, dari 15 soal kau hanya betul 3, mau bilang apa pada peringkat 38 itu??”
                “Ya! Kau ini! Sudahlah, aku lelah untuk mengejarmu.”
                “Hmm, kalau begitu kau istirahatlah sebentar, aku akan menyiapkan materi untuk pelajaran tambahan nanti.”Ucap JB lalu bangkit dan masuk kekamarnya untuk mengambil beberapa buku.
                “Huft….”Young Ah menghembuskan nafas lalu tertidur di balkonnya.

#2 Jam kemudian#


                 “Bangunlah….”Ucap JB lembut sambil mengusap kepala Young Ah.
                “Hmm?? Aku tertidur?”Tanya Young Ah lalu menggeliat kecil.
                “Memangnya kau pikir apa lagi? Kau tidur selama 2 jam tau!”Ucap JB lalu ikut duduk di sebelah Young Ah.
                “Mwo? Lalu bagaimana dengan belajar tambahannya?”Tanya Young Ah pada JB.
                “Kau pikir aku masih berniat melakukannya?”Ucap JB pada Young Ah.
                “Tapi…”
                 “Sudahlah… Lanjutkan saja tidurmu…”Ucap JB lalu merangkul Young Ah ke pelukannya.
                “Besok kan bisa….”Lanjut JB.
                “Hmm…. JB…..”
                “Panggil aku Oppa…”
                “Micheosseo??!!!”Ucap Young Ah sambil memelototkan matanya.
                “Hahaha…. Ne ne… Kau mau apa?”
                “Aku lapar, lepaskan aku!”Perintah Young Ah pada JB dan melepaskan tangan JB yang berada di bahunya lalu berdiri.
                “Ide yang bagus, ayo kita makan!”Ucap JB ikut berdiri dan mendahului Young Ah ke dapur keluarga Jang. Dan ketika sampai dibawah, JB dan Young Ah bertemu dengan orang tua Young Ah yang sedang minum teh.

                “Anjumma, aku lapar, apakah ada makanan?”Ucap JB pada eomma Young Ah, Young Ah hanya melongo melihat betapa akrabnya JB dengan eommanya itu.
                “Kau lapar? Hmm… Sepertinya anjumma menyimpan beberapa roti. Tunggu sebentar.”Ucap eomma Young Ah lalu pergi ke dapur mengambilkan beberapa roti yang di belinya tadi.
                “Ne anjumma”Jawab JB sambil tersenyum dan duduk di sebelah appa Young Ah lalu memulai obrolan. Young Ah hanya memandangi JB dan appanya yang sedang mengobrol dengan akrabnya kemudian Young Ah duduk di sebelah JB sambil tetap diam. Didalam otaknya bertanya sejak kapan JB dan appanya itu menjadi akrab? Tidak beberapa lama kemudian, eomma Young Ah membawakan sepiring roti dan meletakkannya didepan JB. Melihat ada makanan didepannya, JB langsung saja memakannya. Tiba-tiba JB tidak sengaja melihat Young Ah yang dari tadi memandanginya.

                “Wae?”Tanya JB pada Young Ah dan menyadarkan Young Ah.
                “Oo?! Euhmm… A..Anni …..”Jawab Young Ah lalu mengalihkan pandangannya.
                “Jinjja? Kalau begitu makan ini!”Ucap JB lalu menyuapi Young Ah dengan roti yang berlumuran coklat.
                “Ya! Ya! Hentikan!!”Teriak Young Ah sambil mengelak dari suapan JB.
                “Aishh… Jae Bum… Hentikan… Dia itu tidak menyukai coklat.”Ucap eomma Young Ah menghentikan JB.
                “Jinjja?? Mianhae Young Ah… Geunde, wae? Kenapa kau tidak suka coklat?”Tanya JB.
                “Aku bukannya tidak suka, aku suka coklat, tapi aku lebih menyukai ini.”Ucap Young Ah sambil mengambil sebuah roti yang bertaburkan keju diatasnya.
                “Oo… Arasseo…”Ucap JB dan melanjutkan makannya. Selesai makan JB meminta izin untuk pulang karena harus latihan. Sedangkan Young Ah kembali ke kamarnya dan merebahkan tubuhnya ke ranjang, sewaktu sedang melamun tiba-tiba dia teringat pada tugas kimia yang diberikan seonsangnimnya tadi.

                “Omo!!! Tugas!!!!”Ucap Young Ah dan segera bangun mengambil buku Kimianya dari tas. Sejam Young Ah melihat soal itu, tapi tidak ada satu pun soal yang bisa dikerjakannya.

                “Haaaa!!! Apa-apaan ini??”Ucap Young Ah putus asa.
                “Aku harus gunakan rumus yang mana??”Tanya Young Ah pada dirinya sendiri sambil membolak-balik buku catatannya.
                “Kenapa aku bisa lupa dengan tugas kimia ini? Kalau tau ada tugas, pasti aku akan les tadi… huftt…”Omel Young Ah.
                “Eotteokkeh??”Ucap Young Ah lagi. Dan tiba-tiba ia teringat dengan JB.
                “Ahh!! Ne!! JB!! Jae Bum!! Mana handphone ku??”Ucap Young Ah lalu mencari-cari handphonenya. Tidak beberapa lama kemudian, Young Ah berhasil menemukan hpnya dan langsung menghubungi JB.


Young Ah : Yobosseo?? Jae Bum-ssi?
JR : Yobosseo… Mian, JB hyung sedang latihan, ini siapa?
Young Ah : Ohh, mianhae, aku Young Ah. Maaf telah mengganggu
JR : Gwenchana, apa ada yang ingin disampaikan?
Young Ah : Ahh, tidak. Bukan suatu hal yang penting. Baiklah aku akan menutup teleponnya. Kamshamnida…
JR : Ne.


                “Aisshhh, dia sedang sibuk rupanya, lalu bagaimana aku mengerjakannya?”Gumam Young Ah sambil memandang soal-soal kimianya.
                “Hmm, eotteokkeh? Aku benar-benar tidak mengerti…. Apa aku menunggunya pulang saja ya? Ne! Sebaiknya aku menunnggunya!”Ucap Young Ah lalu membereskan soal-soal kimianya dan membawanya ke rumah JB.

                “Mau kemana kau?”Tanya appa Young Ah.
                “Ke rumah Im ajusshi…”Jawab Young Ah.
                “Untuk apa?”Tanya appa Young Ah lagi dan Young Ah hanya melambai-lambaikan buku kimia yang dari tadi dipegangnya dan langsung keluar.

                “Annyeonghaseo!! Im ajusshi!!”Ucap Young Ah sambil mengetuk pintu.
                “Tunggu sebentar!!”Ucap seseorang dari dalam rumah, dan tidak beberapa lama kemudian pintu rumah keluarga Im terbuka.
                “Ahh, ternyata Young Ah… Ayo masuk!”Ajak nyonya Im.
                “Ne… Kamshamnida anjumma…”Ucap Young Ah lalu mengikuti eomma JB masuk ke dalam rumah.
                “Duduklah, ada apa kau kesini? Mencari Jae Bum?”Tanya eomma JB.
                “Kamshamnida, iya aku mencarinya, aku ingin minta ajarkan tugas sekolah.”Jawab Young Ah lalu duduk di sebelah eomma JB.
                “Oh… Arrasseo.. Tapi JB sedang latihan, belum pulang.”Ucap eomma JB.
               “Ara anjumma….”
               “Ara? Lalu kau mau menunggunya?”
                “Ne, aku akan menunggunya….”Jawab Young Ah sambil tersenyum. Eomma JB pun ikut tersenyum melihat calon menantunya yang begitu polos.
                “Tapi JB itu biasanya pulang jam 10 malam….”
                “Jinjjayeo??”Tanya Young Ah sambil membulatkan matanya karena terkejut dengan  pernyataan eomma JB.
                “Geureom!! Bahkan waktu itu dia pernah pulang jam 1 malam.”Ucap eomma JB meyakinkan.
                “Jinjja? Kalau begitu, kapan dia belajar??”Tanya Young Ah polos.
                “Mollayeo… Tapi dia selalu membawa buku sekolahnya saat latihan.”Jawab eomma JB.
                “Hmm… Kasihan sekali… Dia pasti sangat lelah…”Ucap Young Ah bersimpati lalu menundukkan wajahnya. Young Ah sama sekali tidak tahu kalau JB menjalani latihan sekeras itu. Sikapnya sama sekali tidak menunjukkannya.
                “Gwenchana… Dia sudah menjalaninya selama lebih dari satu tahun. Jadi dia sudah terbiasa. Apalagi sekarang ada kau di dekatnya. Dia semakin bersemangat untuk latihan.”
                “Ne?”Tanya Young Ah sambil mengedipkan matanya dua kali.
                “Wae? Dia itu sangat menyukaimu! Saat kami memberikan fotomu padanya dia langsung menerima perjodohan ini. Dan saat kami baru pindah kesini dia terus menanyakan dimana kamarmu. Hahaha… Oh iya! Dia juga memaksa agar kamarnya berada di dekat kamarmu! Benar-benar lucu saat dia memohon untuk meminta kamar di lantai dua itu, karena pada awalnya kamar Jae Bum itu di lantai satu. Itu! Yang itu! Tapi dia tidak mau memasuki kamar itu selangkah pun. Hahaha”Jelas eomma JB sambil tertawa sesekali.

                “Jinjjayeo? Benarkah itu?”Tanya Young Ah tidak percaya.
                “Wae? Kau tidak percaya?? Oh iya!! Satu lagi! Dia bahkan----“Ucapan eomma JB terputus ketika pintu rumah keluarga Im terbuka dan mucullah JB tidak lama kemudian.
                “Eomma!! Berhenti untuk mempermalukanku!!”Teriak JB pada eommanya agar menghentikan ceritanya pada Young Ah.
                “O?? Jae Bum? Kau sudah pulang? Cepat sekali… Ada apa?”Tanya eomma JB tidak menghiraukan teriakan JB tadi.
                “Itu… tadi Young Ah menelfonku. Jadi aku pulang.”Ucap JB ragu dan mengecilkan suaranya karena malu.
                “Mwo? Hahahaha… Benarkah itu Young Ah? Kau menyuruhnya pulang?”Tanya eomma JB sambil tertawa melihat wajah JB yang sudah memerah.
                “Anni… Aku tadi memang menelfonnya, tapi yang mengangkat itu JR karena JR bilang Jae Bum sedang latihan dan aku memutuskan telfonnya. Aku tidak pernah menyuruhnya pulang.”Jelas Young Ah pada eomma JB.
                “Ahh, kalau begitu, Jae Bum pulang karena khawatir padamu…”
                “Eomma!!!”Teriak JB.
                “Hahaha… Arrasseo… Eomma mau ke rumah Jang anjumma dulu ya…”Ucap eomma JB lalu pergi meninggalkan JB dan Young Ah berdua di rumah. Ayah JB? Dia sudah berada di rumah keluarga Jang dari tadi.

                “Euhmm…. Tunggu sebentar, aku mau ganti baju dulu.”Ucap JB lalu ,meninggalkan Young Ah sendirian di ruang tengah. Young Ah pun menunggunya. Tidak beberapa lama, JB turun dan duduk di sebelah Young Ah.”

                “ Ada apa?”Tanya JB pada Young Ah. Young Ah pun mengangkat buku kimia yang dibawanya dari tadi sampai menutupi hidungnya.
                “Ige… “Ucap Young Ah sambil tersenyum di balik bukunya.
                “Hmm, yang mana?”Tanya JB sambil mengambil buku Kimia Young Ah lalu membolak-balikkannya.
                “Ini! Yang ini!!”Tunjuk Young Ah saat JB membuka sebuah halaman.
                “Nomor berapa?”Tanya JB lagi.
                “Semuanya… Hehe”Ucap Young Ah sambil tersenyum polos agar JB tidak memarahinya.
                “Aishh… Jinjja! Huuuffttt*menghembuskan nafas gitu* Ok! Kita mulai dari nomor satu…”Ucap JB.
                “Ne seonsangnim!!”Teriak Young Ah penuh semangat. JB pun mengajari Young Ah sampai semua soalnya selesai.

                “Ahhh~~~ Akhirnya selesai juga!!!”Ucap Young Ah lega ketika tugasnya selesai.
                “Huftt…. Aku lelah….”Kata JB lalu berbaring di sofa sedangkan Young Ah masih duduk di lantai merapikan buku-bukunya.
                “Hmm, JB…”Panggil Young Ah.
                “Oppa”Ucap JB singkat.
                “Aishh, ara ara… O.. O..O …. Ya! Itu sangat menggelikan! Aku tidak mau memanggilmu seperti itu!”Teriak Young Ah karena tidak bisa mengatakan ‘Oppa’ untuk memanggil JB.
                “Ne ne…. Wae?”Tanya JB sambil menghadap ke Young Ah.
                “Itu… Apakah kau sudah mengerjakan tugas ini?”Tanya Young Ah.
                “Sudah”Jawab JB singkat sambil memejamkan matanya.  

                “Kapan??”

                “Sewaktu aku istirahat latihan tadi. Wae?”
                “Ani… Hanya aku sedikit mengkhawatirkanmu”Ucap Young Ah sambil menundukkan kepalanya dan mengecilkan volume suaranya ketika menyebutkan kata terakhir. Tapi JB masih bisa mendengarnya dengan jelas.
                “Hmm? Jinjja??”Tanya JB sambil melihat Young Ah lagi tapi Young Ah masih menunduk dan sedikit mengangguk mendengar pertanyaan JB.
                “Gwenchana… Aku tidak apa-apa… Tidak usah mengkhawatirkanku…”Ucap JB lembut. Young Ah pun mengangkat kepalanya.
                “Tapi…..”Ucapan Young Ah terputus ketika tangan JB mengelus puncak kepalanya pelan.
                “Sudahlah… Tidak usah khawatir….”Ucap JB sambil tersenyum manis.
                “Pulanglah, ini sudah malam…”Kata JB sambil bangkit dari sofa dan mengulurkan tangannya pada Young Ah yang masih duduk di lantai.
                “Ne…”Ucap Young Ah singkat lalu meletakkan tangan kirinya pada tangan JB. JB pun menarik Young Ah hingga Young Ah berdiri.
                “Kajja…”Ajak JB.
                “Hmm.. Jae Bum-ssi!!”Ucap Young Ah sambil memegang lengan JB.
                “Gumaweo…”Lanjut Young Ah lalu mengecup pipi JB sekilas. JB pun kaget dan tidak beberapa lama senyuman bahagia terlukis di wajahnya #author lebay dehh#
                “Cheonma…”Ucap JB lalu menggenggam tangan Young Ah dan mengantarkan Young Ah pulang ke rumahnya.


@Jang Young Ah’s house


                Young Ah membuka pintu rumanya dan menemui kedua orang tua JB dan Young Ah sedang berbicara dengan akrabnya.


                “Aku pulang…”Ucap Young Ah sambil memasuki rumahnya.
                “O? Sudah pulang?”Tanya eomma Young Ah.
                “Ne…”Jawab Young Ah singkat dan tidak beberapa lama kemudian JB mengekor di belakang Young Ah.
                “Jae Bum juga kesini? Duduklah…”Ajak eomma Young Ah.
                “Hmm, mianhae anjumma, aku tidak bisa lama-lama, ini sudah malam! Eomma! Appa! Ayo pulang!”Ajak JB pada kedua orang tuanya.
                “Hmm, kau benar, ini sudah malam. Kalau begitu kami pulang dulu.”Ucap Appa JB meminta izin pada keluarga Jang.
                “Ne…”Jawab appa Young Ah lalu berdiri dan diikuti dengan eomma Young Ah.
                “Datanglah ke rumah kami.”Undang eomma JB.  
                “Geureom!! Kami akan sering-sering ke rumah kalian!”Jawab eomma Young Ah. Keluarga Im pun pulang ke rumah mereka yang hanya berjarak kurang dari 4 meter dari rumah keluarga Jang. Young Ah pun kembali ke dalam kamarnya. Karena merasa belum mengantuk, Young Ah pergi ke balkonnya untuk menghirup udara segar.

                “Hmm…”Young Ah berdehem pelan sambil menopang kepalanya di kedua tangannya. Tiba-tiba JB datang di depannya dan membuat pose yang sama.

                “Kenapa belum tidur??”Tanya JB.
                “Belum mengantuk.”Jawab Young Ah singkat.
                “Ohh… Kalau begitu aku akan menemanimu tidur!”Ucap JB sambil mengambil ancang-ancang untuk melangkahi balkonnya.
                “Mwo?? Ani! Aku akan tidur!!”Ucap Young Ah kaget dan langsung masuk ke kamarnya. JB pun tertawa kecil dan masuk ke kamarnya.


@School


                Young Ah mengumpulkan tugasnya pada seonsangnim yang menyuruhnya menjadikan JB sebagai guru kimia tambahannya. Tidak beberapa lama kemudian seonsangnim itu mengembalikan tugas Young Ah lagi.

                “Bagus nona Jang!”Ucap seonsangnim itu.
                “Kamshamnida sam!”Kata Young Ah sambil tersenyum melihat tugasnya yang betul semua itu. Young Ah pun melirik ke arah JB yang acuh tak acuh. Merasa ada yang memperhatikannya, JB pun menoleh ke arah Young Ah.

                “Mwo?”Bisik JB tidak mau didengar sam killer itu.
                “Gomaweo!”Bisik Young Ah sambil memperlihatkan tugasnya pada JB. JB pun hanya tersenyum.




TO BE COUNTINUED...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar